Benarkah Motor Matik Rentan Rem Blong di Jalur Ekstrem?

sepeda motor, Bromo, motor matik, jalur Bromo, sepeda motor matik cvt, Benarkah Motor Matik Rentan Rem Blong di Jalur Ekstrem?

Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengimbau agar wisatawan tidak menggunakan sepeda motor matik ke kawasan Gunung Bromo.

Hal ini dilakukan demi menjaga keselamatan pengunjung yang hendak berwisata ke lokasi tersebut.

Imbauan ini dikeluarkan karena tingginya angka kecelakaan motor matik di jalur wisata tersebut, bahkan sampai ada korban meninggal dunia.

Dikutip dari Kompas.com, larangan ini resmi dikeluarkan pada liburan Idul Adha 2025, dan disampaikan melalui pemasangan banner yang bertuliskan larangan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bagi motor matik.

"Jangan Sampai Liburan Berujung Petaka, Hindari Penggunaan Motor Matic di TNBTS. Motor Matic Tidak Dirancang untuk Jalanan Curam dan Turunan Ekstrem seperti di Kawasan Bromo, Gunakan Motor Manual untuk Keselamatan Anda," tulis imbauan tersebut.

sepeda motor, Bromo, motor matik, jalur Bromo, sepeda motor matik cvt, Benarkah Motor Matik Rentan Rem Blong di Jalur Ekstrem?

Kemacetan terjadi di jalur Bromo pada momen Idul Adha 2025.

Lantas, benarkah motor matik tidak dirancang untuk jalan curam dan turunan ekstrem karena rentan alami rem blong?

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan motor matik memang lebih berisiko ketika dibawa berkendara di jalan ekstrem seperti pegunungan dengan rute menanjak dan menurun.

“Sebenarnya tidak mutlak, tapi motor matik memang lebih berisiko karena, pada motor matik tidak ada engine brake sekuat motor kopling atau gigi,” ucap Agus, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/6/2025).

“Transmisi otomatis tidak bisa menahan laju motor saat turunan tajam dan sistem CVT tidak cocok untuk turunan panjang dan curam,” lanjutnya.

Kendati demikian, Agus melanjutkan, bukan berarti motor matik dilarang total melintas di rute tersebut. Hanya saja membutuhkan teknik yang lebih berhati-hati.

“Bukan berarti motor matik dilarang total, tapi memang butuh perlakuan dan teknik yang lebih hati-hati dibanding motor gigi atau kopling,” kata Agus.