Berikut Tips Aman Berkendara di Jalur Ekstrem

Demi menjaga keselamatan pengunjung, Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengimbau agar wisatawan tidak menggunakan sepeda motor matik ke kawasan Gunung Bromo.
Imbauan ini dikeluarkan karena tingginya angka kecelakaan motor matik di jalur wisata tersebut, bahkan sampai ada korban meninggal dunia.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto menyatakan, imbauan tersebut berlaku di jalur utama menuju Bromo, khususnya di wilayah Kecamatan Sukapura.
Larangan ini merupakan hasil evaluasi dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) yang difasilitasi oleh pemerintah daerah setempat.
“Seringkali kecelakaan terjadi karena penggunaan motor matik di jalur ekstrem seperti tanjakan dan turunan curam di kawasan Bromo. Sistem pengereman dan traksi motor matik tidak memadai untuk medan seperti ini,” ujar Edy dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/6/2025).
Ia mengatakan, dalam evaluasi terakhir ditemukan bahwa motor matik tidak dirancang untuk menghadapi medan berat, sehingga berpotensi menyebabkan rem blong dan kecelakaan lainnya.
Akses jalan menuju kawasan Gunung Bromo melalui Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan sudah mulai normal setrlah warga berhasil membersihkan material longsor, Kamis (15/05/2025)
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, motor matik relatif lebih berpotensi alami rem blong, terutama ketika menuruni jalan yang curam.
“Biasanya pengguna motor matik cenderung mengandalkan rem terus-menerus tanpa henti serta minimnya engine brake menyebabkan rem jadi satu-satunya penahan kecepatan,” kata Agus, kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2025).
Menurutnya, pengereman yang dilakukan terus-menerus atau ditekan dalam waktu lama bisa membuat rem alami overheat.
“Selain itu juga bisa menyebabkan kampas rem aus, minyak rem kurang atau kualitasnya jelek, jalur CVT kotor atau bermasalah sehingga dapat mempengaruhi kontrol kecepatan,” kata Agus.
Agus melanjutkan, pengendara sebaiknya melakukan beberapa tips guna mancegah rem blong ketika menuruni medan ekstrem.
“Gunakan rem depan dan belakang secara bergantian, lepas gas secara bertahap, jangan di rem terus, saat turunan panjang, lakukan rem putus rem (jangan rem terus-menerus), jangan berboncengan berlebihan atau bawa muatan berat,” ucap Agus.