Top 6+ Tips Aman Berolahraga di Tengah Cuaca Dingin dan Berkabut

cuaca dingin, jakarta berkabut, cuaca berkabut, depok berkabut, bekasi berkabut, bogor berkabut, tips aman berolahraga, olahraga di cuaca dingin, 6 Tips Aman Berolahraga di Tengah Cuaca Dingin dan Berkabut, 1. Pakai pakaian berlapis, 2. Pilih warna cerah, 3. Lindungi anggota tubuh lainnya, 4. Jangan lupa pemanasan, 5. Lepaskan pakaian saat tubuh hangat, 6. Jangan lupa minum

Ada beragam manfaat dari rutin berolahraga, salah satunya membantu menjaga kesehatan tubuh.

Bagi kamu yang ingin tetap berolahraga, meskipun cuaca di Jabodetabek sedang dingin dan berkabut sejak Minggu (29/6/2025), berikut tipsnya agar tetap dan nyaman, dikutip dari Everyday Health, Senin (30/6/2025).

Tips olahraga di cuaca dingin

1. Pakai pakaian berlapis

Sebelum mulai berolahraga, pastikan kamu menggunakan pakaian yang tepat. Presiden HealthStyle Fitness Brian Calkins mengatakan, gunakan pakaian berlapis untuk “menjebak” udara hangat ke tubuh.

“Jangan berhenti pada pakaian yang menyerap keringat. Kamu juga memerlukan lapisan untuk menahan udara hangat di dekat tubuh, dan menahan hujan dan angin,” tutur personal trainer bersertifikat American Council on Exercise (ACE) ini.

Caranya adalah dengan menggunakan pakaian dasar tipis yang terbuat dari kain sintetis terlebih dulu untuk membantu menyerap keringat dari kulit.

Jika udara sangat dingin, tambahkan pakaian berbahan polar fleece untuk kehangatan ekstra.

Selanjutnya, tambahkan windbreaker atau rompi berbahan nilon ringan, atau jaket tahan air, sebagai lapisan terakhir.

2. Pilih warna cerah

Pakaian berwarna cerah lebih direkomendasikan untuk digunakan saat berolahraga di tengah cuaca dingin dan berkabut. Ini bukan tentang faktor kesehatan tubuh, tetapi faktor keamanan.

Ketika cuaca sedang dingin dan berkabut, terkadang langit juga gelap. Jika sedang berolahraga pada sore atau malam hari, warna cerah membuat orang lain lebih mudah melihatmu.

Cara ini dapat membantu melindungimu dari kecelakaan ketika sedang berolahraga di jalanan umum yang ramai kendaraan.

3. Lindungi anggota tubuh lainnya

Calkins mengatakan telinga, hidung, dan terutama jari tangan dan jari kaki, adalah anggota tubuh yang paling terpengaruh oleh suhu dingin.

“Karena darah dialihkan ke inti tubuh, sehingga ada lebih sedikit darah dan lebih sedikit suhu panas yang tersedia untuk tangan dan kaki,” jelas dia.

Menurut dia, sebaiknya kamu menggunakan topi atau ikat kepala, sarung tangan, dan kaus kaki tebal, untuk memberikan kehangatan ekstra.

4. Jangan lupa pemanasan

Mantan pelari Olimpiade, Jeff Galloway, mengungkapkan bahwa cuaca dingin mewajibkanmu melakukan pemanasan yang lebih lama.

Pemanasan dinamis dapat meningkatkan aliran darah dan suhu di otot, yang mana ini membantu mengurangi risiko cedera.

“Saat berolahraga di suhu yang lebih dingin, kamu berisiko lebih tinggi mengalami anggota tubuh terkilir dan tegang,” kata juru bicara ACE sekaligus personal trainer bersertifikat ACE, Debi Pillarella.

Pemanasan dinamis terbaik untuk dilakukan bergantung pada jenis olahraga yang dilakukan.

Namun, untuk pemanasan secara umum, pastikan kamu memasukkan gerakan intensitas rendah yang meniru jenis olahraga yang akan dilakukan.

Jika kamu hendak berlari, misalnya, pemanasan dinamis dapat mencakup lunge dan squat dengan beban tubuh, arm swings, dan latihan core activation.

5. Lepaskan pakaian saat tubuh hangat

Menurut Galloway, kesalahan terbesar dalam berpakaian untuk olahraga di cuaca dingin dan berkabut adalah menggunakan terlalu banyak lapisan pakaian, dan tidak melepasnya tepat waktu.

Olahraga akan membuatmu merasa sangat hangat. Tentunya, kamu tidak ingin berkeringat secara berlebihan saat berada di cuaca dingin. Ini berisiko membuatmu mengalami dehidrasi, sampai frostbite.

Saat suhu tubuh mulai terasa hangat, inilah saatnya untuk melepas lapisan pakaian yang digunakan. Ikat di pinggang agar mudah digunakan kembali saat kedinginan nanti.

6. Jangan lupa minum

Beberapa orang tidak merasa haus saat berolahraga di cuaca dingin dan berkabut. Padahal, ini bisa menyebabkan dehidrasi.

Kamu tetap kehilangan cairan melalui keringat dan bernapas di suhu yang lebih rendah. Jadi, kamu perlu mengganti cairan tersebut dengan minum air mineral.