Tips Selamat Saat Mudik, Berkendara Aman Tanpa Sopir Pengganti

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, memberikan beberapa tips keselamatan bagi para pemudik yang harus mengemudi sendiri tanpa sopir pengganti saat perjalanan mudik Lebaran 2025.
Sebab, dewasa ini masih banyak pemudik yang harus mengemudi sendiri karena tidak memiliki anggota keluarga lain yang bisa menggantikan posisi mereka.
Oleh karena itu, persiapan ekstra sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan selama perjalanan.
Ilustrasi berkendara saat hujan. Prakiraaan cuaca wilayah Bogor, Jawa Barat
"Berkendara jarak jauh tanpa sopir pengganti memang memerlukan persiapan khusus agar keselamatan tetap terjaga," dalam pernyataannya, Kamis (27/3/2025).
Salah satu hal yang paling penting adalah memastikan kualitas tidur sebelum memulai perjalanan.
Pengemudi disarankan untuk tidur minimal enam jam agar tubuh tetap segar dan tidak mudah lelah, yang bisa berisiko bagi keselamatan.
Selain itu, pengemudi disarankan untuk berhenti dan beristirahat setiap dua hingga tiga jam agar tubuh bisa meregangkan otot dan menjaga konsentrasi tetap terjaga.
Bila perjalanan sudah berlangsung lebih dari delapan jam dan rasa lelah mulai terasa, sebaiknya berhenti di rest area untuk istirahat.
"Kita perlu mengatur waktu istirahat setiap 2-3 jam agar tubuh bisa lemas kembali, mengurangi kelelahan, dan menjaga fokus," tambah Yannes.
Kelelahan dan mengantuk menjadi salah satu penyebab microsleep. Microsleep berbahaya saat berkendara seperti mudik Lebaran. Simak tips mencegahnya!
Sementara itu, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), juga mengingatkan akan bahaya microsleep, yaitu tidur singkat yang tanpa disadari pengemudi.
"Microsleep sering terjadi pada pengemudi yang sudah menempuh perjalanan lebih dari lima jam hingga sepuluh jam. Di antara jam-jam tersebut, sangat mungkin pengemudi mengalami kondisi ini," jelas Sony.
Untuk mencegah microsleep, selain dengan beristirahat teratur, pengemudi juga disarankan untuk mengonsumsi makanan ringan dan memperbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
Hindari makanan berat yang dapat membuat tubuh merasa mengantuk.
Yannes juga mengingatkan pentingnya menjaga kecepatan tetap stabil antara 80-100 km/jam dan selalu mematuhi rambu lalu lintas.
Pengemudi perlu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Selain itu, penting juga untuk menghindari distraksi seperti bermain ponsel selama berkendara guna menjaga konsentrasi.
"Selalu waspada terhadap kondisi jalan dan cuaca, terutama saat hujan deras yang dapat menyebabkan genangan air di jalan tol, yang bisa mengurangi cengkeraman ban pada permukaan jalan dan memicu aquaplaning," ujar Yannes.