Resmi Bergabung Dewa United FC, Stefano Lilipaly Ingin Berkontribusi Besar

Dewa United FC mengumumkan kedatangan Stefano Lilipaly, Minggu (6/7). Sang pemain gabung dengan status pinjaman dari Borneo FC Samarinda.
Stefano Lilipaly sudah menjadi bagian Pesut Etam, julukan Borneo FC sejak Mei 2022.
Stefano Lilipaly menjadi pemain terbaru yang didatangkan Banten Warriors setelah lebih dahulu mengumumkan kedatangan Cassio Scheid (Brasil), Akbar Arjunsyah, Wahyu Prasetyo, Edo Febriansah, dan Nick Kuipers (Belanda).
Dewa United FC berharap Stefano Lilipaly memberi kontribusi berarti bagi tim, berbekal pengalamannya.
Stefano Lilipaly mengaku senang bergabung dengan tim yang menjadi runner-up Liga 1 2024/2025.
“Saya sangat senang bisa bergabung dengan Dewa United. Menurut saya, Dewa adalah klub yang sangat profesional dan memiliki fasilitas lengkap. Terutama kualitas pemain yang mereka miliki sangat bagus,” ujarnya di Dewa United Training Ground, Tangerang, Minggu (6/7/2025) sore.
Pemain bernomor punggung lima di Dewa United juga menilai suasana tim dan fasilitas Banten Warriors sebagai salah satu yang terbaik, memberi ruang bagi pemain untuk berkembang optimal.
“Fasilitasnya sangat bagus dan lengkap. Kamu bisa lihat sendiri bagaimana di sini berjalan dengan sangat profesional. Menurut saya, semua ada di klub ini. Itu sangat bagus bagi pemain, dan itu luar biasa,” terangnya.
Ambisi besar ditunjukan Lilipaly. Pemain berusia 35 tahun itu ingin membawa Dewa United meraih prestasi tertinggi musim ini.
“Saya datang ke sini dengan harapan bisa berkontribusi untuk tim menjadi juara. Itu adalah target yang diberikan klub. Bagi saya, target itu sangat bagus dan saya ingin menjadi juara bersama tim ini. Semoga tahun ini kita bisa meraih trofi juara.” tegasnya.
“Kalau saya lihat, skuad Dewa United memiliki banyak pemain berkualitas. Mungkin dengan hal tersebut, kami bisa memberikan yang terbaik ketika bermain di Liga 1 maupun di kompetisi Asia.” tuturnya.
Lilipaly juga menyadari tantangan besar yang menanti di pentas Asia, termasuk perbedaan gaya bermain dan atmosfer pertandingan.
“Mengenai bermain di Asia tentu akan ada banyak perbedaan. Akan ada banyak perjalanan juga, dan kadang ada tim yang lebih kuat dari tim Indonesia. Kita harus memperhatikan jika melawan klub Thailand atau Vietnam. Menurut saya, mereka punya kualitas. Suasananya berbeda di negara lain, dan itu yang membuat kompetisi Asia terasa berbeda.” tutupnya. (*)