Touring Lintas Selatan Jawa, SOCI Gelar Jambore Nasional dan Aksi Sosial

Santa Fe Owners Community Indonesia (SOCI) kembali menunjukkan eksistensinya sebagai komunitas mobil yang aktif dengan mengadakan perjalanan lintas selatan Jawa sekaligus aksi sosial dan jambore nasional.
Kegiatan touring bertajuk SOCI Discover South Coast of Java berlangsung sejak 24 Juni hingga 1 Juli 2025, mengeksplorasi jalur selatan Pulau Jawa dari ujung barat di Rangkasbitung, Banten, hingga ke Banyuwangi di timur.
Komunitas ini melintasi sejumlah kota dan destinasi eksotis seperti Ciletuh dan Pangandaran di Jawa Barat, Kulonprogo di Yogyakarta, hingga Prigi dan Pronojiwo di Jawa Timur.
Andre Bongso selaku Ketua SOCI menyatakan, "Sebelumnya kami memang sudah beberapa kali touring pendek di jalur selatan, namun ini kali pertama kami menempuh rute lengkap dari barat hingga timur Jawa."
Acara touring ini juga menjadi momen silaturahmi karena bertepatan dengan Jambore Nasional ketiga SOCI yang digelar pada 28 Juni 2025 di Kulonprogo.
Sebanyak 60 anggota SOCI pengguna Hyundai Santa Fe dari berbagai wilayah di Indonesia turut meramaikan jambore ini, bersama sejumlah tamu undangan dari Hyundai Motors Indonesia dan perwakilan komunitas otomotif lainnya.
Rangkaian acara malam puncak dimeriahkan dengan penampilan stand up comedy, pembagian doorprize, serta sesi lelang yang turut dihadiri oleh Zulkifli Hanafiah selaku pendiri SOCI.
"Sehari sebelum jambore, anggota yang ikut touring juga melakukan kegiatan sosial di Mushola al Huda, Kalibawang, Kulonprogo sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar," tambah Andre.
Setelah rangkaian kegiatan di Kulonprogo selesai, peserta melanjutkan perjalanan menyusuri jalur selatan Jawa dipimpin oleh anggota senior SOCI, Argia Ginting.
Meskipun menghadapi beberapa hambatan, seperti jembatan rusak dan jalan sempit, touring tetap berjalan aman berkat kerja sama tim serta arahan dari Road Captain SOCI, Widodo Sam Triatmaja.
Di etape keempat menuju Pantai Prigi, tim harus menghadapi kondisi ekstrem di jalan setapak gelap dengan jurang di sisi jalan, namun berhasil dilalui berkat koordinasi dan pengalaman para peserta.
Rombongan juga sempat melintasi wilayah yang dikenal sebagai desa penari di daerah Gumitir, sebelum akhirnya tiba di Banyuwangi pada 1 Juli 2025 pukul 18.00 WIB sebagai titik akhir perjalanan.
"Selama kegiatan berlangsung, kami selalu menekankan agar peserta berkendara dengan tertib, tanpa menggunakan strobo, sirene, atau rotator yang bisa mengganggu pengguna jalan lain," tutup Argia Ginting.