Palum, Lawan Kata Haus dari Bahasa Batak Pakpak yang Kini Resmi Masuk KBBI

Bahasa Indonesia terus berkembang dan menyerap berbagai kosakata dari daerah. Salah satu yang terbaru adalah kata "palum", yang kini telah resmi masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring. Kata ini menarik perhatian publik karena menjadi antonim atau lawan kata dari "haus".
Dalam KBBI, kata haus diartikan sebagai "berasa kering kerongkongan dan ingin minum". Sementara itu, palum diartikan sebagai "sudah puas minum; hilang rasa haus".
Sebagai contoh, frasa "kondisi palum membuat anak lebih tenang" menandakan bahwa seorang anak menjadi lebih nyaman setelah minum hingga rasa hausnya hilang.
Kata palum sendiri berasal dari bahasa Batak Pakpak. Informasi ini disampaikan oleh akun Instagram resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, @badanbahasakemendikbud.
"Sahabat Bahasa, kata haus sudah ada lawan katanya, lo! Kata ini diambil dari bahasa Batak Pakpak," tulis akun tersebut dalam sebuah unggahan pada Kamis (10/7/2025).
Dengan demikian, jika sebelumnya bahasa Indonesia memiliki pasangan kata "lapar" dan "kenyang", maka kini pasangan "haus" dan "palum" juga telah diresmikan secara leksikal.
Apa saja kosakata daerah lain yang sudah masuk KBBI?
Kata palum bukan satu-satunya kosakata daerah yang berhasil masuk ke dalam KBBI. Seiring waktu, semakin banyak kosakata lokal yang diadopsi sebagai bagian dari bahasa Indonesia baku.
Hal ini sejalan dengan upaya pelestarian bahasa daerah yang menjadi salah satu agenda penting Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Beberapa contoh kosakata daerah yang sudah lebih dulu masuk KBBI antara lain:
- Menasah (Aceh), berarti surau atau tempat ibadah kecil.
- Peusijuek (Aceh), upacara tepung tawar sebagai bentuk doa atau restu.
- Timphan, kue tradisional khas Aceh.
- Semong, yang berasal dari bahasa Devayan di Simeulue, berarti tsunami (awalnya "smong").
- Depik, sejenis ikan bilis khas Danau Laut Tawar, berasal dari bahasa Gayo.
Dari Maluku, kosakata dari berbagai bahasa lokal juga telah dicatat dalam KBBI, seperti dari bahasa Alune, Karey, Kur, Luhu, Melayu Ambon, dan Serua.
Menurut Balai Bahasa Provinsi Maluku, sebanyak 43 kosakata dari daerah ini telah resmi masuk KBBI daring. Contohnya:
- Bambu gila, permainan rakyat yang menggunakan bambu sebagai alat (Melayu Ambon).
- Alkon, dari bahasa Karey, yang berarti saluran pembuangan air pada perahu motor.
Kriteria agar sebuah kosakata daerah bisa diterima dalam KBBI antara lain meliputi kemudahan pelafalan (eufonik), makna yang unik, konotasi positif, serta kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia. Frekuensi penggunaan dalam masyarakat juga menjadi pertimbangan penting.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal Apa Itu Palum, Lawan Kata Haus, Sudah Masuk KBBI.