Musisi Bottlesmoker Pamer Teknologi Bikin Tanaman Bisa Main Musik

BANDUNG, musisi, Bandung, Bottlesmoker, teknologi, Teknologi, bandung, Musisi Bottlesmoker Pamer Teknologi Bikin Tanaman Bisa Main Musik

Duo musisi asal Bandung, Bottlesmoker, menggunakan teknologi untuk membuat tanaman dan tumbuhan bisa "main musik". 

Teknologi ini mereka pamerkan dalam salah satu sesi acara produk digital SMBC Indonesia, Jenius yang berjudul "Ritual Wellness Club" yang digelar belum lama ini.

Salah satu personel Bottlesmoker, Anggung Suherman (Angkuy) menjelaskan bahwa mereka menggunakan sebuah kabel khusus yang bisa "menerjemahkan" sinyal listrik dari tanaman ke perangkat elektronik.

"Kabel ini memiliki sepasang penjepit di ujungnya dan bisa dijepitkan ke berbagai titik di sebuah tanaman," kata Angkuy kepada KompasTekno di Hotel Moxy Dago, Bandung pada Sabtu (19/7/2025).

Nah, sisi ujung lain dari kabel ini akan disambungkan ke perangkat khusus (custom) yang bisa mentransfer sinyal listrik ke perangkat musik elektronik yang bernama Synthesizer. 

Nantinya, perangkat tersebut bisa mengeluarkan nada musik yang telah dihasilkan tanaman.

"Sinyal yang dikirimkan tanaman ini akan diterjemahkan ke sinyal digital yang bisa diterima Synthesizer dan memainkan nada-nadanya," imbuh Angkuy.

BANDUNG, musisi, Bandung, Bottlesmoker, teknologi, Teknologi, bandung, Musisi Bottlesmoker Pamer Teknologi Bikin Tanaman Bisa Main Musik

Kabel khusus yang dijepitkan ke tanaman, ditampilkan di acara Ritual Wellness Club yang digelar Jenius di Hotel Moxy Dago, Bandung pada Sabtu (19/7/2025).

Adapun nada musik ini bisa dikontrol dan diatur lebih lanjut lewat perangkat lainnya yang bisa mengontrol jenis musik bertipa MIDI (Musical Instriment Digital Interface), serta aneka software yang dijalankan melalui komputer.

Bisa disalurkan lewat manusia

Angkuy mengatakan, sinyal listrik yang dikirimkan tanaman ini bersifat konduktif. Artinya, sinyal tersebut bisa disalurkan dan berjalan melewati media-media yang bisa menerima atau menyalurkan energi listrik, termasuk manusia.

Dalam sebuah demonstrasi, Angkuy menggunakan kabel tambahan yang dijepit ke tubuhnya. Ketika ia memegang tanaman yang tersambung dengan kabel tersebut, nada musik yang dihasilkan tanaman tersebut ternyata juga bisa berbeda.

Angkuy kemudian mendemonstrasikan bahwa jika seseorang memegang tanah dari tanaman yang sudah dicoloki kabel dan orang lainnya memegang tanaman juga yang sudah dipasangi kabel, maka energi listrik bisa disalurkan ketika kedua orang tersebut bersinggungan. 

Contoh demonstrasi ini bisa dilihat di video Instagram KompasTekno di bawah ini. 

Selain disalurkan ke dua orang, energi ini juga bisa disalurkan ke banyak orang. Syaratnya, orang-orang ini harus saling berdekatan dan bersentuhan, dan mereka juga harus berdiri di atas permukaan yang memiliki sifat konduktif. 

Nah, salah satu orang yang bersentuhan ini bisa menyentuh orang di sebelahnya berkali-kali, dan nantinya tanaman akan bisa menghasilkan nada musik dari Synthesizer.

Adapun intensitas sentuhan juga akan mempengaruhi nada musik yang dibuat oleh tanaman tersebut. 

"Jadi sebenarnya sinyal atau energi yang dikirimkan dari tanaman ini bisa disalurkan asal medianya juga bisa membantu mengirimkan energi tersebut ke Synthesizer," jelas Angkuy.

Musik tanaman untuk meditasi

BANDUNG, musisi, Bandung, Bottlesmoker, teknologi, Teknologi, bandung, Musisi Bottlesmoker Pamer Teknologi Bikin Tanaman Bisa Main Musik

Beragam alat musik elektronik yang dimainkan Bottlesmoker di acara Ritual Wellness Club yang digelar Jenius di Hotel Moxy Dago, Bandung pada Sabtu (19/7/2025). .

Menurut Angkuy, tanaman yang bisa memainkan musik sebenarnya juga bukan untuk hiburan saja, melainkan sekaligus untuk pengiring meditasi yang bisa menenangkan pikiran manusia. 

Hal ini langsung dipraktikkan Bottlesmoker bersama seorang meditation practitioner, Wiwit Sebrina pada acara yang sama. Ia menggunakan kombinasi musik tanaman Bottlesmoker dan instrumen miliknya bernama Singing Bowl untuk memandu peserta bermeditasi. 

Selain meditasi, Angkuy menjelaskan musik tanaman yang mereka hasilkan juga biasa dipakai untuk "orkestra" musik tanaman di berbagai festival musik internasional.

"Salah satunya adalah Wondefruit Festival yang digelar di Pattaya, Thailand pada 2023 lalu, dan ini konser musik tanaman internasional kami," ungkap rekan Angkuy, Ryan Adzani (Nobie) di kesempatan yang sama.

"Ini percobaan pertama kita untuk memperlihatkan musik tanaman ke masyarakat. Dari situ, banyak orang luar negeri menemukan jenis musik yang kami mainkan dan kami diundang terus-menerus setiap tahun untuk meramaikan," tambah Ryan.

Karena musik seperti ini makin ramai di luar negeri, Bottlesmoker memiliki rencana untuk memperkenalkan jenis musik seperti ini di Indonesia sejak 2024 lalu hingga sekarang. 

"Kami sekarang percaya diri untuk memperkenalkan musik ini ke Indonesia dan memperluas komunitasnya," pungkas Ryan. 

Sekilas tentang Bottlesmoker, duo musisi ini dibuat sejak 2008 lalu. Kala itu hingga sekarang, duo musisi lulusan Universitas Padjajaran ini menciptakan jenis musik bertipe pop elektronik menggunakan instrumen musik digital. 

Awalnya, Bottlesmoker bereksperimen membuat musik yang bisa menenangkan tanaman, dan hal ini mereka mulai sejak 2019 lalu atau era Covid-19.

Seiring berjalannya waktu, mereka menyadari tanaman juga ternyata bisa mengeluarkan energi untuk memainkan alat musik digital. 

Dalam perjalanannya saat ini, Bottlesmoker biasanya menghadiri beragam festival musik, baik itu untuk musik elektronik maupun tanaman.

Tak jarang, mereka juga mendapat kesempatan mengisi acara festival musik internasional, untuk memainkan musik elektronik yang biasa dimainkan, serta musik yang berasal dari tanaman.