Saat Pesan Keberagaman Bersatu dalam Irama Musik 1.308 Musisi di Lampung

LAMPUNG, musisi, Lampung, Saburai Grand Jam, lampung, musik untuk harmoni, Saat Pesan Keberagaman Bersatu dalam Irama Musik 1.308 Musisi di Lampung

Keberagaman latar belakang seakan menguap saat 1.308 musisi di Lampung bermain bersama dalam satu momen.

Intro nan megah pada tembang "Kehidupan" yang diciptakan Godbless membahana tatkala matahari condong ke ufuk barat di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Sabtu (19/7/2025).

Entakan instrumen modern dan perkusi tradisional memulai lagu tersebut. Cerita tentang kehidupan sosial mengikuti lirik yang dinyanyikan ratusan vokalis. Adrenalin tak berhenti di lagu tersebut.

Tembang "Khayalan Tingkat Tinggi" yang dipopulerkan kembali oleh band Noah mengalirkan tempo nan cepat, membuat semua musisi berjingkrak dalam euforia.

Demikianlah cuplikan pertunjukan 1.000 musisi yang bertajuk "Saburai Grand Jam" di Bandar Lampung tersebut.

Ribuan pecinta musik datang dari pelosok Provinsi Lampung.

Beragam latar belakang dan profesi para musisi ini berpadu senada dengan tema "We Speak One Language, Music for Harmony" yang diusung gelaran tersebut.

Ada anggota Polri dan TNI, termasuk Kapolda Lampung Helmy Santika yang dengan piawai memainkan gitarnya.

Ada pedagang, ojek online, wartawan, guru, ASN, hingga petani kopi yang datang jauh-jauh dari Kabupaten Lampung Barat.

"List lagunya bagus-bagus, dan ini pertama kan seribuan orang main musik bareng-bareng, makanya saya ikutan," kata Panji (34) yang memegang instrumen gitar ditemui di lokasi, Sabtu (19/7/2025) malam.

Panji secara khusus mengapresiasi aransemen salah satu lagu berjudul "Nusantara" yang merupakan gabungan dari lagu-lagu daerah se-Indonesia.

LAMPUNG, musisi, Lampung, Saburai Grand Jam, lampung, musik untuk harmoni, Saat Pesan Keberagaman Bersatu dalam Irama Musik 1.308 Musisi di Lampung

Ribuan musisi ikut berpartisipasi dalam Saburai Grand Jam di Bandar Lampung, Sabtu (19/7/2025).

Ketika dia mendaftar dan memperoleh list lagu dari panitia, dia sudah membayangkan gubahan itu akan bernuansa megah.

"Wah tadi (semalam) yang keren itu lagu Nusantara, 10 menit kayaknya kurang, megah banget," kata dia.

Lagu "Nusantara" ini sendiri adalah medley dari lagu-lagu daerah, seperti "Selayang Pandang" (Sumatera Selatan), "Ayam Den Lapeh" (Sumatera Barat), "Sai Bumi Ruwa Jurai" (Lampung), hingga "Rasa Sayange" (Papua).

Dalam penampilannya, lagu ini diiringi tarian dari masing-masing daerah yang menambah magis suasana malam itu. Rasa nasionalisme makin membuncah dengan lagu "Bendera" yang dipopulerkan oleh band Cokelat.

Lagu ini dibuka dengan permainan solo gitar Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, yang membawakan petikan "Tanah Airku" gubahan Ibu Soed.

Hingga puncak penampilan 1.308 musisi ini ditutup dengan bermain bersama band Padi. Lagu kebangsaan Padi, "Sobat", menjadi puncak ekstasi para musisi tersebut.

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan, jamming ribuan musisi ini senada dengan semangat kebersamaan serta keberagaman yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung.

"Keberagaman bukan menjadi perbedaan, namun menjadi hidup lebih berwarna. Musik menyatukan semua lini masyarakat," kata dia.