Top 8+ Fakta Toko Roti Orion Solo, Ikon Kuliner Legendaris Lintas Generasi

8 Fakta Toko Roti Orion Solo, Ikon Kuliner Legendaris Lintas Generasi

Berburu oleh-oleh di Toko Roti Orion Solo jadi agenda wajib sebelum kembali ke kota asal. Bahkan, di tengah gempuran makanan kekinian, toko roti legendaris Orion masih dipenuhi para pelancong yang penasaran dengan Bolu Mandarijn dan Roti Semir.

Namun, Orion lebih dari sekadar pusat oleh-oleh. Inilah salah satu ikon kuliner legendaris Solo yang mampu bertahan hampir satu abad. Bermula dari usaha rumahan hingga menjadi pabrik roti, mari simak 10 faka menarik tentang Toko Roti Orion Solo berikut ini.

1. Berdiri Tahun 1932

Sejarah Toko Roti Orion Solo bermula dari kepindahan Njoo Hong Yauw dari Tulungagung ke Solo pada 1932. Konon nama Orion berasal dari nama rasi bintang yang paling mudah dikenali di langit malam. Orion juga mewakili harapan sekaligus menjadi petunjuk arah para pelaut.

Bersama istrinya, Tjan Giok Nio, Toko Roti Orion Solo menjual roti dengan mengandalkan resep keluarga yang diwariskan turun temurun. Namun, mereka berani mengambil langkah besar dengan mengembangkan resep sendiri yang kemudian lahir sebagai salah satu ikon Orion, yaitu Mandarijn.

2. Ada Toko Roti Orion di Jawa Timur

Usut punya usut, ternyata keluarga besar Njoo Hong Yauw telah menggeluti pembuatan roti sejak lama. Toko Roti Orion dapat dijumpai di beberapa kota di Jawa Timur. Sebagian besar toko roti tersebut memiliki kemiripan logo, yaitu tangan yang mengacungkan jempol.

Sepupu Njoo Hong Yauw lebih dulu mendirikan Toko Roti Orion di Kediri pada 1929. Sementara itu, adiknya merintis usaha serupa pada 1938 di Blitar setelah lebih dulu belajar di Solo. Selain di Kediri dan Blitar, Toko Roti Orion juga terdapat di Pasuruan, Lumajang, dan Malang.

3. Sempat Sulit Mendapat Tepung Terigu

Namanya saja produsen roti dan kue, tepung terigu berperan penting sebagai bahan utama. Namun, pada masa Revolusi Kemerdekaan (1945–1949), toko roti legendaris Orion sempat kesulitan memperoleh tepung terigu.

Alih-alih menyerah, Njoo Hong Yauw coba bereksperimen dengan menggunakan tepung garut dari umbi-umbian. Ia pun membeli lemak sapi bongkahan yang diaduk sampai cair sebagai pengganti mentega. Usaha tersebut tak sia-sia karena Toko Roti Orion Solo mampu melewati badai dan bertahan hingga detik ini.

4. Beli Oven Listrik Buatan Jerman 

Njoo Hong Yauw memanggil kembali anaknya ke Solo, Njoo Tik Tjiong atau Purwohadi Sanjoto pada 1974. Meneruskan tongkat estafet perusahaan roti tersebut, Sanjoto mengambil langkah besar.

Dengan berani ia membeli oven listrik buatan Jerman senilai Rp25 juta yang mampu mengontrol suhu sesuai kebutuhan produk. Terobosan besar itu sempat mendapat penolakan dari keluarga besarnya yang masih meyakini proses pembuatan roti secara tradisional dengan oven kayu bakar.

Namun, Sanjoto bergeming. Kala itu ia yakin Orion harus siap menghadapi zaman baru dengan meningkatkan kualitas produk dan cara berjualan. Baginya oven canggih itu menjadi nyawa pabrik roti yang berpengaruh pada proses produksi, baik kualitas maupun kuantitas.

5. Toko Roti Orion Solo sebagai Pusat Oleh-oleh

Di penghujung era 1970-an, Sanjoto mengamati perubahan tren gaya hidup masyarakat. Kala itu membeli oleh-oleh khas sebuah kota mulai marak.

Sanjoto memandang Solo perlu memiliki satu toko sendiri yang khusus menjual makanan. Sejak tahun 1977 Toko Roti Orion Solo pun menambah produknya. Selain menjual roti, mereka juga menjual kue dan camilan.

Bahkan, Toko Roti Orion Solo menerima titipan makanan dari produsen lokal. Itu sebabnya selain merek Orion, pengunjung juga bisa menemukan makanan khas Solo lain. Sebut saja, Ganep yang terkenal dengan Roti Kecik dan Gloria dengan Abon Sapi nan legendaris.

Adapun Toko Roti Orion berada di Jl. Jend. Urip Sumoharjo No. 80, Purwodiningratan, Jebres. Bagian fasad gedung yang unik dengan kanopi kuning dan tulisan “Perusahaan Roti Orion” pasti langsung mencuri perhatian siapa saja yang melintas di ruas jalan utama Solo tersebut.

6. Mandarijn Primadona Orion

Boleh dibilang, Solo memang gudangnya produsen roti dan kue lawas. Orion berkembang pada zaman yang sama dengan produsen lain, seperti Ganep, Babah Setoe, Varia, Priyayi, dan Luwes. Meskipun begitu, Orion punya primadona yang membuatnya tersohor ke seantero negeri.

Adalah Mandarijn, kue sejenis lapis Surabaya yang hanya memiliki lapisan kuning dan coklat saja. Kue lapis yang berarti priyayi cino ini semula dititip jual di beberapa rumah makan. Karena terkenal lezat, bolu ini pun selalu disajikan dalam pesta resepsi pernikahan.

Kini Mandarijn Orion hadir dalam ukuran kecil dan besar. Ada empat varian, yaitu Biasa, Spesial, Kismis Kuning-Coklat, dan Kismis Kuning-Kuning.

Dikemas dalam kotak berwarna coklat dengan tulisan berwarna emas, bolu manis ini terlihat eksklusif. Aroma butter yang harum dan lapisan kue yang lembut membuat siapa saja mudah jatuh cinta pada Mandarijn.

Walaupun harganya premium, orang tahu Toko Roti Mandarijn Orion itu identik sebagai oleh-oleh khas kota Solo. Belum sah mampir ke Solo kalau belum mencicipi dan membawa pulang Mandarijn!

7. Roti Semir yang Populer

Di sisi lain, Toko Roti Orion Solo juga menjual Roti Semir yang digemari dari generasi ke generasi. Setiap hari roti berbentuk bulat dengan olesan mentega manis di dalamnya ini selalu laris diburu pembeli.

Hanya saja Roti Semir tidak selalu ready setiap saat. Beberapa sumber menyebutkan jika ingin beli roti ini harus memesan lewat WA dulu H-1. Roti tersebut pun baru siap diambil sore hari sekitar pukul 15.00–16.00.

Namun, pembeli tetap mencari Roti Semir Biasa atau Roti Semir Coklat yang punya citarasa klasik ala roti jadul. Selain itu, kamu juga dapat membeli beberapa jenis roti manis dan asin, hingga kue jajan pasar yang tak kalah lezat.

8. Jenis Oleh-oleh yang Beragam

Memasuki bangunan Toko Roti Orion Solo, deretan rak kayu kokoh memajang berbagai jenis oleh-oleh. Suasananya tidak banyak berubah sejak dulu, tetapi jangan meragukan kelengkapan produknya. Bahkan, hampir semua oleh-oleh khas Solo dan sekitarnya bisa kamu temui di sini. Tak heran jika Orion menjadi one stop shopping untuk membeli buah tangan.

Produk Orion sendiri bukan cuma bolu Mandarijn dan Roti Semir saja. Ada kue kering jadul yang dikemas dalam toples dengan aroma butter khas. Misalnya, Lidah Kucing, Nastar, Janhagel, dan Kastengel.

Jangan lewatkan juga Bolu Panggang, Sus Keju, Schuimpjes, dan Sisir Roemboter. Penggemar keripik pun bisa membawa pulang Keripik Tahu, Keripik Jamur Dieng, dan Usus Goreng. Makanan dan minuman lain juga tersedia. Dari abon, gudeg kaleng, sambal, madu, sirup, brem, sampai intip, ada di sini. Hati-hati kalap ingin bawa pulang semua!

Sejarah Toko Roti Orion Solo yang hampir berusia satu abad menunjukkan kemampuannya bertahan lintas generasi. Kehadirannya sebagai pusat oleh-oleh juga menempatkan Perusahaan Roti Orion sebagai ikon kuliner legendaris kota Solo.

Jadi, apakah kamu sudah pernah mencicipi kelezatan Mandarijn dan makanan lainnya? Kalau liburan ke Solo, jangan lupa singgah ke Toko Roti Orion Solo, ya!