Ahmad Dhani Dapat Gelar Kanjeng Pangeran dari Keraton Surakarta

Ahmad Dhani Dapat Gelar Kanjeng Pangeran dari Keraton Surakarta

Ahmad Dhani, musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI, mendapatkan gelar dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo). Gelar bangsawan tersebut berupa Kanjeng Pangeran Ahmad Dhani Sastroatmojo Joyonegoro.

"Dapat gelar Kanjeng Pangeran Ahmad Dhani Sastroatmojo Joyonegoro, agak susah ngapalin-nya," ujar Dani, Sabtu (26/7).

Dhani mengaku pemberian gelar ini mendadak, sekitar seminggu lalu. Sebelumnya, ia juga tak sempat menghadiri undangan kegiatan Suro dari Keraton Solo.

“Ini sekarang penutupan Suro, saya bisa kebetulan. Dan ternyata penutupan ini ada kekancingan (pemberian gelar). Saya juga baru tau kekancingan ini ternyata pemberian gelar," katanya.

Ahmad Dhani mengaku dengan mendapatkan gelar dari Keraton Solo tersebut tentu menjadi beban, kendati demikian ia mengaku senang.

"Ya pastinya jadi beban ya. Karena mau nggak mau kan, apapun nanti di masa depan, ya tugas saya itu memberikan berbagai macam informasi sejarah tentang Keraton Solo," ucap dia.

Sebagai anggota Komisi X DPR RI, kata dia, Ahmad Dhani mengaku memiliki kewajiban yang kemungkinan diwujudkan dalam bentuk kurikulum. Bagaimana memberikan sejarah yang komprehensif soal Kraton dari awal, era PB X hingga sekarang PB XIII.

Ia menambahkan, mungkin sejarah soal Keraton Solo belum lengkap di kurikulum Dikdasmen. Hal itu menjadi tugasnya, supaya generasi muda punya pengertian tentang sejarah Keraton Solo yang komprehensif, tidak terputus-putus.

"Intinya kita punya tugas untuk melestarikan budaya Keraton khususnya Solo. Dan memberikan banyak, artinya pemahaman tentang sejarah Keraton Solo baik dari awal berdirinya hingga sekarang," paparnya.

Dhani mengaku senang karena dengan mendapatkan gelar artinya ia menjadi bagian dari sejarah pecahan Kerajaan Mataram Islam.

"Senanglah. Menjadi bagian dari Mataram Islam ya seneng banget. Terus terang saya penggemar sejarah Mataram Islam," katanya.

Saat ditanya soal sejarah Keraton Kasunanan Surakarta, Dhani mengaku tahu. Kemudian ia menyebutkan deretan tokoh penting terkait, mulai dari Ki Ageng Pemanahan sampai sekarang PB XIII.

"Cukup lumayan saya, pengetahuan soal sejarah Mataram Islam," kata Ahmad Dhani.

Dhani juga menambahkan, sengaja memilih adat Solo dalam prosesi pernikahan Al Ghazali karena menyukai adat istiadatnya dan memiliki kedekatan dengan Keraton Solo.

"Kebetulan saya peneliti sejarah Mataram Islam, saya menyukai adat istiadat tradisionalnya. Kebetulan Al juga sama dengan saya, jadi ya wajar saja," pungkasnya.

Pengageng Parentah Keraton, KGPH Dipokusumo menjelaskan, kekancingan ini merupakan salah satu rangkaian penutupan kegiatan di bulan Suro.

"Jadi dalam upacara penutupan kegiatan bulan Suro ini, Sinuwun (Paku Buwono XIII) memberikan gelar kepada beberapa sahabat. Khususnya malam hari ini memberikan kepada Mas Ahmad Dhani," tuturnya usai acara.

"Karena beliau mendapatkan laporan Mas Ahmad Dhani ini baru saja mantu, mantu itu menggunakan tata cara adat kraton," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)