Kamboja-Thailand Memanas, Menteri P2MI Siapkan Mitigasi PMI

tengah ekskalasi konflik Thailand dan Kamboja, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyiapkan langkah-langkah mitigasi bagi pekerja migran Indonesia (PMI) yang terdampak. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding telah menyampaikan langkah mitigasi untuk PMI yang terdampak perang Kamboja-Thailand.
"Kementerian P2MI membuat langkah-langkah mitigasi untuk para pekerja yang ada di Kamboja terutama akibat perang," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, dikutip ANTARA, Selasa (29/7).
Langkah yang pertama, kata dia, Kementerian P2MI berkoordinasi secara intens dan sudah dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). "Kami memetakan mana yang dalam keadaan riskan, rawan, itu segera kita evakuasi," kata Karding.
Kementerian P2MI, kata dia, tetap berupaya memberikan bantuan evakuasi kepada para pekerja yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) meskipun banyak dari para pekerja di Kamboja tersebut sebenarnya berangkat tidak sesuai prosedural, tidak menggunakan visa kerja.
"Walaupun para pekerja yang ada di Kamboja itu, dalam pandangan Kementerian P2MI, semua nonprosedural, karena mereka berangkatnya tidak pakai visa kerja. Hal yang kedua, kami tidak punya kesepakatan kerja sama negara dalam hal penempatan," kata Karding.
Namun, menurut dia, sebagai WNI yang bekerja di luar negeri, tentu saja negara tetap berupaya semaksimal mungkin memberikan perlindungan pada para pekerja migran. "Tetapi yang namanya WNI dan dia bekerja, kita kan tidak boleh formalistik. Apa pun itu menjadi tanggung jawab kami untuk kami lindungi, kami hadir di sana. Kita sudah melakukan langkah-langkah itu, tapi bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri," kata Menteri Karding.
Menurut dia, jumlah WNI yang bekerja di Kamboja saat ini lebih dari 80.000 orang.
"Banyak, kalau jumlah yang bekerja sekitar 80 ribu lebih. Kalau jumlah penduduknya (WNI) di Kamboja lebih dari 100 ribu orang Indonesia di sana," tutup Karding.(*)