Taara dari Alphabet: Alternatif Internet Laser 100x Lebih Cepat dari Starlink

Internet memasuki era baru dengan kehadiran Taara, teknologi konektivitas berkecepatan tinggi yang mampu menyaingi bahkan melampaui layanan satelit populer seperti Starlink milik Elon Musk. Berbeda dengan Starlink yang mengandalkan jaringan ribuan satelit di orbit Bumi, Taara memanfaatkan pancaran cahaya laser untuk mentransmisikan data berkecepatan sangat tinggi antar dua terminal berbasis darat.
Teknologi Lightbridge: Kecepatan dan Jangkauan Mengagumkan
Taara menggunakan sistem yang disebut Lightbridge, terdiri dari sepasang terminal ringkas yang mengirimkan data melalui berkas cahaya dengan akurasi tinggi, difasilitasi oleh algoritma prediktif agar pancaran tetap sejajar. Teknologi ini mampu mentransfer data hingga 20 gigabit per detik (Gbps) pada jarak maksimal 20 kilometer. Kecepatan ini diklaim 10 hingga 100 kali lebih besar dibandingkan kecepatan rata-rata koneksi Starlink.
Selain itu, sistem ini menawarkan kestabilan koneksi tinggi dengan keandalan sekitar 99,99% di berbagai kondisi cuaca termasuk hujan dan berkabut. Pemasangan perangkat Lightbridge pun sangat cepat dan sederhana, cukup dalam hitungan jam tanpa perlu menggali tanah, memasang kabel fiber optik, atau mengurus lisensi spektrum yang rumit.
Keunggulan dan Efisiensi Energi
Perangkat Lightbridge hanya mengonsumsi daya setara dengan lampu bohlam 40 watt, menjadikannya efisien sekaligus ramah lingkungan. Selain itu, desain modular ini memungkinkan instalasi di atap gedung, menara, atau bahkan di atas pohon tinggi, menjangkau area yang sebelumnya sulit atau mahal dihubungkan dengan infrastruktur kabel.
Latar Belakang dan Perkembangan Taara
Taara adalah hasil inovasi dari X, laboratorium inovasi Alphabet, perusahaan induk Google. Diperkenalkan sejak Maret 2025, Taara telah mendapatkan pendanaan untuk memperluas jangkauan dan pengembangan teknologi komunikasi optik nirkabel yang revolusioner.
Proyek ini berakar dari pengalaman Proyek Loon yang menggunakan balon stratosfer untuk menyediakan akses internet di daerah terpencil. Meski Loon dihentikan pada 2021, teknologi laser yang menjadi inti pengiriman data akhirnya dikembangkan lebih lanjut dalam Taara.
Kini, Taara telah mengoperasikan ratusan unit di lebih dari 12 negara, dan bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Airtel, T-Mobile, Vodafone, dan lainnya, menjadikannya pemain utama dalam revolusi teknologi komunikasi nirkabel.
Taara vs Starlink: Perbandingan Singkat
Fitur | Taara | Starlink |
Teknologi | Laser optik (Lightbridge) | Satelit Orbit Rendah Bumi (LEO Satellites) |
Kecepatan | Hingga 20 Gbps | Rata-rata 100-200 Mbps |
Jangkauan | Hingga 20 kilometer (ground-based) | Global, seluruh dunia via satelit |
Waktu Pemasangan | Beberapa jam, tanpa galian tanah | Memerlukan satelit, instalasi dish |
Konsumsi Daya | Sekitar 40 watt | Perangkat pengguna relatif rendah |
Ketergantungan | Infrastruktur darat, bebas kabel fiber | Bergantung satelit dan cuaca |
Biaya Perangkat | Lebih murah dan hemat infrastruktur | Biaya relatif tinggi untuk akses global |
Potensi dan Dampak di Masa Depan
Taara diyakini sebagai solusi konektivitas yang lebih efisien dan terjangkau, menghadirkan internet berkecepatan fiber tanpa perlu instalasi fisik yang kompleks. Teknologi ini sangat ideal untuk area terpencil, perbukitan, pedesaan, atau tempat-tempat yang sulit dijangkau dengan kabel.
CEO Taara, Mahesh Krishnaswamy, menegaskan bahwa peningkatan kebutuhan data memerlukan solusi inovatif yang mudah diterapkan sekaligus hemat biaya. Taara menjawab tantangan ini dengan teknologi canggih yang memungkinkan akses internet super cepat dengan biaya rendah.
Kesimpulan
Taara merupakan revolusi baru dalam dunia konektivitas internet, menawarkan kecepatan hingga 100 kali lebih cepat dibanding layanan satelit populer seperti Starlink. Dengan teknologi laser berbasis darat yang efisien dan instalasi mudah, Taara membuka peluang koneksi internet berkualitas tinggi bagi jutaan orang yang selama ini sulit terakses.
Kehadiran Taara juga menunjukkan bagaimana inovasi dari raksasa teknologi seperti Alphabet mampu menghadirkan alternatif terbaik bagi solusi konektivitas global. Pengembangan dan ekspansi Taara ke berbagai negara ke depan patut menjadi perhatian, mengingat potensi besar teknologi ini untuk mengubah lanskap akses internet dunia.