Balita Anda Mulai Berbicara? Perhatikan 7 Hal Ini dengan Cermat

Perkembangan bahasa pada balita merupakan salah satu tonggak penting dalam tumbuh kembang anak. Saat balita mulai berbicara, orang tua sering kali merasa antusias sekaligus khawatir tentang bagaimana mendukung proses ini dengan optimal.
Tahap ini tidak hanya menunjukkan kemampuan anak untuk berkomunikasi, tetapi juga mencerminkan perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka. Untuk memastikan anak berkembang dengan baik, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dengan cermat.
Berikut ini adalah tujuh aspek krusial yang dapat membantu orang tua memahami dan mendukung perkembangan bahasa balita secara efektif.
1. Pahami Tahapan Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa balita terjadi secara bertahap. Menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), pada usia 12-18 bulan, balita biasanya mulai mengucapkan kata-kata sederhana seperti "mama" atau "dada". Pada usia 2 tahun, mereka mulai membentuk frasa dua kata, seperti "mau susu".
Pada usia 3 tahun, sebagian besar balita sudah mampu membentuk kalimat sederhana dan memahami instruksi dasar. Memahami tahapan ini membantu orang tua mengetahui apakah perkembangan bahasa anak sesuai dengan usianya atau memerlukan perhatian lebih.
2. Berikan Stimulasi Bahasa yang Konsisten
Stimulasi bahasa sangat penting untuk membantu balita mengembangkan kosa kata dan kemampuan berbicara. Orang tua dapat membacakan buku cerita, menyanyikan lagu, atau mengajak anak berbicara tentang kegiatan sehari-hari. Misalnya, saat memasak, jelaskan nama-nama bahan makanan atau langkah-langkah yang dilakukan.
Penelitian dari Harvard University menunjukkan bahwa interaksi verbal yang kaya, seperti percakapan dua arah, meningkatkan kemampuan bahasa anak secara signifikan.
3. Perhatikan Tanda-Tanda Keterlambatan Berbicara
Meskipun setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, penting untuk mewaspadai tanda-tanda keterlambatan berbicara. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jika anak berusia 2 tahun belum mengucapkan kata-kata sederhana atau tidak menunjukkan minat untuk berkomunikasi, ini bisa menjadi indikasi keterlambatan.
Konsultasikan dengan dokter anak atau terapis wicara jika Anda melihat tanda-tanda seperti kesulitan memahami perintah sederhana atau kosa kata yang sangat terbatas.
4. Hindari Penggunaan Gadget Berlebihan
Paparan layar yang berlebihan dapat menghambat perkembangan bahasa balita. Studi dari American Academy of Pediatrics (AAP) menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang tidak terkontrol pada anak di bawah usia 2 tahun dapat mengurangi interaksi verbal dengan orang tua, yang merupakan kunci perkembangan bahasa. Batasi waktu layar dan prioritaskan aktivitas interaktif seperti bermain atau mengobrol.
5. Dorong Interaksi Sosial
Interaksi dengan teman sebaya atau anggota keluarga lain dapat memperkaya kemampuan bahasa balita. Saat bermain bersama anak lain, balita belajar kosa kata baru, intonasi, dan cara menggunakan bahasa dalam konteks sosial. Mengajak anak ke taman bermain atau kelompok bermain dapat menjadi cara yang efektif untuk mendukung perkembangan ini.
6. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana
Saat berbicara dengan balita, gunakan kalimat yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami. Misalnya, alih-alih mengatakan "Kita akan pergi ke taman setelah makan siang," coba katakan "Makan dulu, lalu main di taman." Penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak membantu mereka memproses informasi dengan lebih baik dan meniru pola bahasa yang benar.
7. Berikan Respons Positif terhadap Usaha Berbicara
Saat balita mencoba berbicara, meskipun kata-katanya belum jelas, berikan respons positif seperti pujian atau senyuman. Menurut penelitian dari University of Washington, respons positif dari orang tua meningkatkan motivasi anak untuk terus mencoba berkomunikasi. Hindari mengoreksi kesalahan tata bahasa secara berlebihan, karena ini dapat menurunkan kepercayaan diri anak.