Seluruh Outlet Toko Kue Ashanty Tutup, Padahal Udah Punya 200 Karyawan

Ashanty
Ashanty

 Ashanty resmi menutup seluruh outlet toko kuenya, Lu'miere, yang telah beroperasi selama enam tahun. Keputusan ini menjadi momen emosional bagi istri Anang Hermansyah tersebut, terutama karena penutupan berdampak pada sekitar 200 karyawan yang selama ini menjadi bagian dari bisnis kulinernya.

Ashanty pun mengungkapkan perasaannya yang campur aduk terkait keputusan besar yang tidak mudah ini. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

“Ya, Insya Allah (toko kue tutup). Aduh, jangan nanya gini dong. Kalau nanya kayak gitu ini agak sedih ya,” ujar Ashanty ditemui saat datang ke resepsi Luna Maya-Maxime Bouttier di kawasan Jakarta Selatan, Rabu 30 Juli 2025. 

“Pasti aku sedih banget, tapi tepat besok jam 11 kita kumpul Insya Allah sama karyawan Lu’miere untuk menutup. Dengan alasan yang kita pikirkan matang-matang pastinya, berbulan-bulan,” sambungnya. 

Ashanty juga menegaskan bahwa keputusan ini tidak diambil karena bisnis tidak berjalan baik, melainkan karena pertimbangan lain yang cukup kompleks.

“Ya sedihnya kan kalau orang jualan sesuatu, kalau misalnya gak berjalan baru tutup. Ini Lu’miere udah 6 tahun, masih berjalan dengan baik, masih banyak yang cari. Tapi ya kita harus ambil keputusan yang benar. Gak gampang buat aku, tapi aku rasa ini keputusan yang paling baik untuk saat ini. Jadi doain aja,” ungkapnya.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai alasan penutupan, Ashanty memilih untuk tidak mengungkapkan secara detail.

“Aku gak bisa cerita, gak bisa cerita alasannya apa. Yaitu masalah internal kita. Intinya ada beberapa hal yang mungkin harus kita lakukan untuk mengambil keputusan ini,” tuturnya.

Ashanty juga menyebut bahwa toko kue miliknya telah memiliki cukup banyak outlet dan mempekerjakan ratusan karyawan.

“Ya banyak, akhirnya udah banyak outlet, ratusan karyawan. Berat pastinya,” katanya.

Tak hanya sebagai pebisnis, Ashanty juga merasa terpukul secara emosional karena harus melepas banyak orang yang selama ini menggantungkan hidup mereka di bisnis tersebut.

“Bukan sedih lagi. Sebulan ini mungkin aku dibilang adalah masa terhancur buat aku karena yang terberat adalah, ya maksudnya yang terberat bukan hanya karena harus tutup. Karena ada banyak orang juga yang bergantung sama kita,” ucapnya penuh haru.