Tutup 15 Gerai Lu'miere, Ashanty: Aku Idealis soal Kualitas

Ashanty, Lu'miere, Anang Hermansyah, ashanty tutup lumiere, toko kue ashanty, Tutup 15 Gerai Lu'miere, Ashanty: Aku Idealis soal Kualitas, Kualitas Produk Jadi Sorotan, Dampak Penutupan Lu'miere, Rintis Usaha Bakmi Ayam dan Es Campur, Tekanan Psikologis dan Rencana ke Depan

Setelah enam tahun beroperasi, Ashanty akhirnya memutuskan menutup seluruh cabang toko kue miliknya, Lu'miere.

Keputusan ini diumumkan dalam konferensi pers yang digelar di outlet pusat Lu'miere di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, pada Kamis (31/7/2025).

Dalam pernyataannya, Ashanty menegaskan bahwa penutupan ini sama sekali bukan disebabkan oleh penurunan omzet atau minat pembeli.

Ia menyebut alasan utama adalah persoalan internal, meski tidak mengungkap rinciannya.

“Ada masalah internal, tapi ya, aku enggak bisa ceritain juga apa masalah internalnya,” ucap Ashanty.

Kualitas Produk Jadi Sorotan

Ashanty menyebut konsistensi kualitas sebagai salah satu alasan penting di balik keputusannya.

Ia mengaku sejak awal Lu'miere berdiri, kualitas menjadi prinsip utama yang tak bisa ia kompromikan.

“Mungkin yang bisa aku bilang adalah Lu'miere ini, yang aku jual kan kualitas, kualitas nomor satu,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa perbedaan standar kualitas antar pihak internal membuat produk Lu'miere tidak lagi konsisten di semua outlet.

Hal inilah yang menjadi titik berat Ashanty, mengingat dirinya adalah pribadi yang idealis terhadap mutu.

“Jadi di saat dalam perjalanan, kualitas ini sudah berbeda antara satu dengan yang satu dan tidak ada titik temu, dan aku juga orangnya idealis banget dengan yang namanya kualitas, enggak akan mengubah apa pun itu. Itulah intinya,” ucapnya.

Ashanty, Lu'miere, Anang Hermansyah, ashanty tutup lumiere, toko kue ashanty, Tutup 15 Gerai Lu'miere, Ashanty: Aku Idealis soal Kualitas, Kualitas Produk Jadi Sorotan, Dampak Penutupan Lu'miere, Rintis Usaha Bakmi Ayam dan Es Campur, Tekanan Psikologis dan Rencana ke Depan

Outlet bisnis kue milik Ashanty Lu'miere di Radio Dalam yang akan dialihfungsikan menjadi lokasi bisnis mie ayam.

Dampak Penutupan Lu'miere

Penutupan Lu'miere berdampak besar terhadap sekitar 200 karyawan yang tersebar di 15 outlet. Gerai-gerai Lu'miere tersebar di sejumlah kota besar, termasuk Jakarta, Cirebon, Bandung, dan Manado.

Meski begitu, Ashanty menyebut bahwa pemberitahuan telah dilakukan sejak dua hingga tiga bulan sebelumnya.

“Aku enggak mau mecat karyawan aku yang masih ada,” ujarnya, sembari menjelaskan bahwa sebagian staf akan dialihkan ke usaha baru.

Rintis Usaha Bakmi Ayam dan Es Campur

Tak ingin membiarkan aset tempat dan tenaga kerja menganggur, Ashanty mengaku tengah merintis usaha baru berupa warung bakmi ayam dan es campur.

Usaha ini akan dijalankan sendiri oleh Ashanty, tanpa melibatkan partner seperti sebelumnya.

“Enggak apa-apa kita mau bikin bakmi ayam,” ungkapnya.

Sisa masa sewa tempat yang masih berlaku hingga September 2026 menjadi pertimbangan utama dalam membuka bisnis kuliner baru ini.

Ashanty, Lu'miere, Anang Hermansyah, ashanty tutup lumiere, toko kue ashanty, Tutup 15 Gerai Lu'miere, Ashanty: Aku Idealis soal Kualitas, Kualitas Produk Jadi Sorotan, Dampak Penutupan Lu'miere, Rintis Usaha Bakmi Ayam dan Es Campur, Tekanan Psikologis dan Rencana ke Depan

Penyanyi Ashanty berkumpul bersama karyawan toko kue Lu'miere, umumkan penutupan bisnis, Kamis (31/7/2025).

Tekanan Psikologis dan Rencana ke Depan

Di tengah kesibukan bisnis dan studi S3 yang tengah ia tempuh, Ashanty mengaku mengalami stres berat akibat sejumlah tekanan, termasuk kasus penipuan.

Ia bahkan sempat berkonsultasi dengan psikiater.

Namun saat ditanya mengenai peluang Lu'miere kembali dibuka, Ashanty tak menutup kemungkinan.

Ia menyebut, jika toko kue tersebut hadir lagi di masa depan, maka akan sepenuhnya dikelola langsung olehnya tanpa campur tangan pihak lain.

“Ya kalau pun akan buka lagi, 100 persen akan saya jalanin,” pungkasnya.

Ashanty menutup Lu'miere bukan karena gagal bersaing, melainkan karena idealisme yang tak bisa dinegosiasikan.

Bagi Ashanty, kualitas bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang kejujuran kepada pelanggan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .