Olahraga Rakyat Jadi Magnet, Fornas VIII Sukses Datangkan 42 Ribu Orang

Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025 berlangsung sukses. Tak hanya dari segi penyelenggaraan, ajang dua tahunan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) itu juga mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah peserta dan pihak yang terlibat.
Awalnya, Fornas VIII diperkirakan hanya akan diikuti sekitar 18.000 orang, terdiri dari 12.387 penggiat pertandingan serta 3.870 perangkat pertandingan dan ofisial dari 38 provinsi. Namun kenyataannya, angka itu melonjak drastis.
“Luar biasa. Semula diperhitungkan hanya 18 ribu orang, tetapi kini sudah dua kali lipat lebih yakni mencapai 42.000 orang, termasuk 18.000 pegiat, ofisial, pengurus acara, penonton, pendukung, tim media, dan wisatawan lokal yang hadir. Jumlah ini belum pernah terekspos sebelumnya,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Fornas VIII, KRMP Ibnu Sulityo Riza Pradipto, di Mataram, Lombok, NTB, Kamis, 31 Juli 2025.
Ibnu menegaskan bahwa Fornas VIII menjadi bukti meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, sekaligus bentuk kepedulian terhadap kelestarian olahraga tradisional.
“Fornas juga turut mendorong sport tourism,” tambahnya.
Lonjakan jumlah peserta memang terasa. Bahkan beberapa tim pendukung dari luar daerah baru tiba menjelang akhir acara.
Seperti dua suporter dari Aceh, Hanan dan Sunarwadi, yang datang ke NTB pada Rabu, 30 Juli 2025. Mereka ditemui saat menyaksikan pertunjukan Barongsai di Mall Mataram.
“Kami datang ke NTB untuk memberikan support bagi kontingen KORMI Aceh. Cukup nyaman di sini, sama seperti di Aceh,” kata Hanan.
“Dari sisi penyelenggaraan cukup bagus. Lihat saja Barongsai di Mall Mataram, pengunjung bisa langsung menyaksikannya,” timpal Sunarwadi.
Yang cukup mengejutkan, jumlah peserta lansia pada Fornas VIII juga terbilang tinggi. Tercatat 1.399 orang berusia lanjut turut ambil bagian, terdiri dari 1.005 orang berusia 56–65 tahun dan 394 orang berusia di atas 66 tahun.
Mereka tergabung dalam sejumlah komunitas seperti Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti), Kebugaran Lansia Pralansia Indonesia (KLPI), dan Perkumpulan Sepak Bola Berjalan Seluruh Indonesia (Persejasi).
“Pak Amin Aminullah, mantan Wali Kota Banda Aceh, juga tampil di tenis veteran,” kata Sunarwadi.
Dari sisi ekonomi, Fornas VIII juga memberi dampak signifikan bagi NTB. Ibnu memperkirakan perputaran uang selama gelaran ini bisa mencapai Rp800 miliar.
“Dari jumlah hotel yang dipesan, penerbangan yang dibooking, hingga makanan yang disiapkan saja, nilainya sudah mencapai Rp143,71 miliar. Ini belum termasuk sektor lainnya,” pungkasnya.