Kondisi Terkini Banjir Akibat Hujan Ekstrem di NTB, 30 Ribu Orang Terdampak

Kondisi Terkini Banjir Akibat Hujan Ekstrem di NTB, 30 Ribu Orang Terdampak

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat tumpahan air hujan di Kota Mataram tercatat sebanyak 4,2 miliar liter. Kondisi itu, membuat wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda banjir.

Di mana, volume curah hujan yang tercatat melalui data Agroclimate/ Automatic Weather Stasiun (AAWS/ AWS) dan Automatic Rain Gauge (ARG) adalah AWS Sigerongan sebanyak 111,4 milimeter, AAWS Stasiun Klimatologi NTB sebanyak 74,0 milimeter, dan ARG Mataram sebanyak 71,4 milimeter.

Kriteria volume curah hujan yang tercatat itu masuk ke dalam kategori hujan lebat dalam skala harian (sampai dengan 100 milimeter per hari) dan hujan ekstrem dalam skala jam (lebih dari 50 milimeter per jam).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPBD NTB) melaporkan sebanyak 7.676 kepala keluarga atau setara 30.681 jiwa terdampak bencana banjir akibat hujan yang melanda Kota Mataram dan daerah sekitarnya.

Kepala BPBD NTB Ahmadi mengatakan, ada enam kecamatan di Kota Mataram yang terdampak banjir, yakni Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan.

"Korban luka-luka sebanyak 15 jiwa dan korban mengungsi ada 520 jiwa. Sedangkan, korban meninggal dunia dan korban hilang masih dalam proses pendataan," ujarnya.

Sungai-sungai yang mengalir di Kota Mataram meluap dan merendam pemukiman penduduk akibat hujan intensitas sedang hingga lebat pada Minggu (6/7/2025) mulai pukul 14.00 WITA sampai sore.

Peristiwa itu menyebabkan puluhan mobil terseret banjir, pohon tumbang, dan tembok keliling tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Sandubaya roboh ke arah jalan.

"Kondisi saat ini sudah kondusif. Tim gabungan bersama saat ini sedang melakukan pembersihan material sisa banjir," kata Ahmadi.

Ia mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati ketika berada di luar rumah dan tidak membuang sampah ke saluran air agar tidak memicu luapan banjir saat hujan.

"Masyarakat juga perlu mewaspadai terhadap potensi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba," katanya. (*)