Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak

 Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak

telah memulihkan 70 persen aliran listrik dan membuka kembali jalan-jalan yang rusak di wilayah utara dan barat laut setelah banjir bandang menewaskan lebih dari 300 orang.

Menteri Informasi Pakistan Attaullah Tarar mengatakan dalam konferensi pers pada Selasa (19/8) bahwa para insinyur tengah bekerja untuk sepenuhnya memulihkan sistem kelistrikan yang lumpuh akibat banjir pekan lalu. Menurutnya, sebagian besar jalan telah dibersihkan sehingga memudahkan distribusi makanan dan kebutuhan pokok lainnya ke daerah-daerah terdampak banjir.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif memerintahkan otoritas untuk mempercepat upaya pemulihan di Buner, sebuah distrik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, lokasi hujan deras dan cloudburst pada Jumat (15/8) menewaskan sedikitnya 280 orang.

Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan menyatakan hujan monsun telah memicu banjir yang menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh Pakistan sejak 26 Juni. Tarar menambahkan, lebih daripada 25.000 orang dievakuasi.

Juru Bicara Militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif mengatakan para dokter militer tengah merawat para penyintas, sedangkan insinyur memperbaiki infrastruktur yang rusak. Pasukan juga mengirimkan makanan dan pasokan ke desa-desa terpencil yang terputus akibat banjir dan tanah longsor menggunakan helikopter.

Pejabat penyelamat Mohammad Suhail menerangkan banjir pekan lalu di Buner menjadi salah satu yang terburuk sejak musim hujan dimulai, akhir bulan lalu. Tim pencari yang dibantu anjing pelacak militer masih menyisir distrik tersebut untuk mencari sekitar 150 orang yang hilang.

Penduduk Buner menuduh pihak berwenang gagal memberikan peringatan evakuasi tepat waktu. Para tetua masyarakat mengatakan tidak ada peringatan yang disiarkan melalui pengeras suara masjid, sistem peringatan tradisional di daerah terpencil. Pejabat menegaskan cloudburst terjadi begitu tiba-tiba sehingga peringatan tidak sempat disampaikan.

Otoritas memperingatkan kemungkinan terulangnya bencana banjir dahsyat Pakistan pada 2022 yang menewaskan hampir 1.700 orang. Bencana itu dikaitkan dengan perubahan iklim.(dwi)