Banjir dan Longsor di Korea Selatan Tewaskan Sedikitnya 17 Orang Tewas

17 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan deras selama beberapa hari di Korea Selatan. Demikian diungkapkan kantor manajemen bencana Korea Selatan.
Jumlah korban tewas dikhawatirkan akan terus bertambah karena upaya penyelamatan masih berlangsung. Sebanyak 11 orang dilaporkan hilang. Rekaman video menunjukkan orang-orang berjalan melewati lumpur tebal di kota resor Gapyeong yang terdampak longsor pada Minggu (20/7), saat mereka menyeberangi jembatan yang rusak menuju tempat pengungsian.
Seperti dilansir BBC, lebih ke selatan, sebuah desa tertutup tanah dan puing-puing akibat longsor di wilayah Chungcheong tengah. Sebagian besar kerusakan terjadi di wilayah selatan negara itu, dengan enam orang tewas dan tujuh lainnya hilang di Sancheong.
Ribuan jalan dan bangunan rusak serta terendam banjir besar dengan laporan kerusakan pada lahan pertanian dan kematian massal hewan ternak. Di seluruh wilayah terdampak, hampir 10 ribu orang telah mengungsi dari rumah mereka sejak hujan mulai turun pada Rabu, sedangkan lebih dari 41.000 rumah tangga sempat mengalami pemadaman listrik.
Hujan telah mereda di wilayah selatan dan tengah yang paling parah terdampak, tapi pada malam hari curah hujan berpindah ke wilayah utara, dan hujan deras masih diperkirakan akan turun di Kota Seoul dan daerah utara pada Minggu.
Presiden Lee Jae-myung pada Minggu memerintahkan agar wilayah yang paling parah terdampak ditetapkan sebagai zona bencana khusus, dan pemerintah telah meluncurkan upaya pemulihan yang melibatkan berbagai lembaga. Menteri Dalam Negeri Yun Ho-jung meminta otoritas setempat untuk segera mengerahkan semua sumber daya yang tersedia.
AFP, yang mengutip pejabat pemerintah, mengatakan sebuah longsor di Kabupaten Gapyeong, wilayah utara, menewaskan dua orang ketika beberapa rumah tertimbun lumpur.
Hujan diperkirakan akan berhenti pada Minggu malam, tapi gelombang panas yang intens diperkirakan akan menyusul.(dwi)