Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung Perintahkan Penyelidikan Baru atas Tragedi Halloween Itaewon pada 2022, Janjikan Buka Semua Catatan

Korea Selatan Lee Jae-myung berjanji akan membentuk satuan tugas investigasi gabungan yang terdiri dari jaksa dan polisi untuk mengungkap kebenaran sepenuhnya di balik tragedi desak-desakan di Itaewon pada 2022. Tragedi perayaan Halloween itu menewaskan 159 orang, termasuk 26 warga negara asing.
Jae-myung juga berjanji akan mengundang keluarga korban warga negara asing untuk menghadiri upacara peringatan tiga tahun tragedi tersebut. Peringatan akan digelar Oktober mendatang. Demikian disampaikan pernyataan kantor kepresidenan pada Kamis (16/7).
Pengumuman ini disampaikan sehari setelah Presiden Jae-myung bertemu dengan keluarga korban dari empat tragedi nasional besar baru-baru ini, yakni tenggelamnya feri Sewol pada 2014, desak-desakan Itaewon 2022, banjir terowongan Osong 2023, dan kecelakaan Jeju Air 2024. Pertemuan ini menyoroti tuntutan publik yang terus berlanjut akan akuntabilitas dan proses penyembuhan.
Pertemuan bertajuk ‘Percakapan untuk Mengenang, Menghibur, dan Menyembuhkan’ itu mempertemukan sekitar 200 anggota keluarga korban dan menjadi wadah dialog langsung antara keluarga korban dan negara.
“Saat menanggapi permintaan dari keluarga korban agar korban warga negara asing mendapat pengakuan khusus, Presiden menginstruksikan agar partisipasi keluarga mereka dalam peringatan tiga tahun tragedi Itaewon dipertimbangkan secara aktif,” ujar juru bicara kepresidenan Kang Yu-jung dalam konferensi pers pada Kamis.
Para korban asing berasal dari 14 negara, yakni Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Australia, Norwegia, Austria, Tiongkok, Rusia, Vietnam, Thailand, Sri Lanka, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Iran. Mayoritas dari mereka berusia sekitar 20 tahun.
Presiden menekankan pentingnya penyelidikan yang menyeluruh dan tidak memihak atas tragedi Itaewon. “Masih belum ada pemahaman publik yang jelas tentang tragedi ini. Presiden menegaskan investigasi harus diberi wewenang koersif jika diperlukan. Ia berjanji membentuk satuan tugas gabungan jaksa dan polisi untuk bekerja bersama dengan komite penyelidikan khusus,” kata Yu-jung mengutip pernyataan Presiden Jae-myung dalam acara tersebut, seperti dilansir The Korea Times.
Dalam acara itu, perwakilan keluarga korban Itaewon mendesak pemerintah melakukan investigasi tulus yang dipimpin negara, membuka seluruh informasi terkait dengan tragedi tersebut, dan memberikan dukungan psikologis serta sosial yang menyeluruh bagi para penyintas dan keluarga korban.
Pejabat pemerintah yang hadir dalam pertemuan Rabu lalu berjanji akan menyusun pedoman untuk mendukung keluarga korban dalam bencana-bencana di masa depan. Mereka juga berkomitmen agar setiap kementerian mengalokasikan anggaran dan tenaga kerja yang memadai untuk bantuan bagi korban, serta menyediakan layanan perawatan psikologis yang komprehensif.
Selain itu, pemerintah juga berjanji akan membuka semua catatan terkait dengan insiden tersebut sejauh diizinkan hukum.(dwi)