Presiden Prabowo Perintahkan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Saat Kemarau Ini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya peningkatan titik-titik panas yang berpeluang menjadi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan dan Sumatera.
BMKG menyebutkan per 30 Juli 2025 ada penambahan 22 titik panas di Kalimantan, sementara di Sumatera ada tambahan sembilan titik panas, dan dua titik panas baru muncul di Sulawesi. Titik-titik panas itu muncul bersamaan dengan masa puncak musim kemarau.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada jajaran menterinya untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi selama musim kemarau.
Presiden menginstruksikan jajaran menterinya itu untuk mempersiapkan langkah-langkah mencegah dan mengantisipasi karhutla terutama di daerah-daerah rawan seperti Kalimantan dan Sumatera.
"Kepala Negara (Presiden Prabowo, red.) memberikan arahan untuk langkah pencegahan dari potensi timbulnya kebakaran hutan akibat cuaca panas," kata Seskab Teddy.
BMKG mengingatkan perlu adanya peningkatan kewaspadaan di daerah-daerah yang rawan, yaitu daerah-daerah yang curah hujan dan kelembapan udaranya rendah, karena dua faktor itu dapat memperbesar potensi dan risiko penyebaran api.
BMKG telah memetakan potensi karhutla sejak 6 bulan sebelumnya melalui sistem prediksi berlapis, yang diperbarui setiap 10 hari dan 7 hari mendekati puncak kemarau.
Prediksi BMKG menunjukkan puncak kemarau akan terjadi pada 7–8 Agustus, dan wilayah Kalimantan Barat berada dalam zona merah atau sangat rawan terbakar.