Kisah Mobil Pertama Soekarno setelah Menjadi Presiden, "Dipinjam" dari Pembesar Jepang

Pada masa awal kemerdekaan, banyak yang membayangkan seorang presiden semestinya memiliki kendaraan mewah sebagai simbol status dan wibawa.
Begitu pula dengan Presiden pertama RI, Soekarno. Namun, kisah di balik mobil pertama yang digunakan Bung Karno justru jauh dari gambaran resmi, bahkan penuh cerita unik.
Dikutip dari Buku Soekarno Penyambung Lidak Rakyat, Kala itu, beredar kabar di Jakarta tentang sebuah mobil besar buatan Amerika, Buick berkapasitas tujuh penumpang.
Mobil ini disebut-sebut sebagai “mobil terbesar dan terbaik di Jakarta,” lengkap dengan gorden di jendela belakang. Banyak yang mengira kendaraan ini adalah mobil resmi kepresidenan.
Namun, kenyataannya, mobil tersebut bukan milik negara. Pemiliknya adalah Kepala Jawatan Kereta Api yang berkebangsaan Jepang. Fakta ini tidak membuat Sudiro, salah satu tokoh pendukung pergerakan kemerdekaan, kehilangan akal.
Tanpa diketahui oleh Soekarno yang telah dilantik menjadi presiden, Sudiro pergi mencari mobil tersebut dan menemukan kendaraan tersebut parkir di sebuah garasi.
Aksi Sudiro "Mengamankan" Mobil untuk Presiden
Hari itu, Sudiro melihat seorang pemuda tengah membersihkan mobil Buick itu di sebuah garasi Kebetulan Sudiro mengenal pemuda pemuda yang juga sopir mobil tersebut. Supir tersebut merupakan orang Indonesia asal Kebumen bernama Ngadiman.
Ia pun menghampirinya dan dengan tegas berkata,"Berikan kunci mobilmu kepadaku."
Pemuda itu kaget dan bertanya, "Kenapa?"
Dengan mantap, Sudiro menjawab, "Karena mobil ini akan digunakan Presiden kita."
Tanpa banyak tanya, sang pemuda menyerahkan kunci. Sudiro kemudian memberi pesan serius,
"Cepat, kembalilah ke kampungmu di Jawa Tengah sebelum orang-orang mengetahui kejadian ini. Sembunyilah dengan baik, karena akan berbahaya bagimu jika sampai ketahuan."
Saat itu Sudiro menyerahkan uang Rp 300 kepada Ngadiman.
Meski Sudiro sendiri tidak bisa mengemudi, banyak orang di sekitarnya yang mampu. Kala itu, orang pribumi tidak memiliki kendaraan dan hanya para pejabat yang diizinkan di zaman Jepang.
Dibantu pertolongan kawan Sudiro yang lain Arif, yakni seorang sopir pembesar Jepang, akhirnya mobil itu sampai di rumahnya yang baru yakni di halaman belakang rumah Soekarno.
Kala itu kawasan rumah Soekarno pada masa itu masih berupa hutan dan sepi. . Mendengar suara mesin mobil melaju rumahnya dari kejauhan Ir Soekarno pun keluar rumah karena penasaran siapa gerangan orang penting yang berkunjung ke rumahnya.
Dikutip dari , saat Sudiro dan Arif sampai di halaman rumah Ir. Soekarno dan keluar dari dalam mobil, Sudiro kemudian mengatakan "Ini loh, Bung, mobil yang cocok dikendarai oleh seorang presiden!"
Jepang saat itu dalam kondisi lemah dan kalah sehingga tak mengambil kembali mobil tersebut.
Kendaraan tersebut kemudian digunakan untuk mendukung pergerakan para pemimpin bangsa, termasuk mengantar Presiden Soekarno dalam berbagai kegiatan penting pada masa awal revolusi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!