Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia, 2 Bulan setelah Ditembak di Kepala

  Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia, 2 Bulan setelah Ditembak di Kepala

Kolombia, yang juga calon presiden negara tersebut, Miguel Uribe meninggal dunia, Senin (11/8) dini hari waktu Kolombia. Uribe ditembak di kepala saat acara kampanye dua bulan lalu. Pernyataan kematian disampaikan pihak keluarga dan pihak rumah sakit yang merawatnya. Ia berusia 39 tahun.

Uribe, politisi oposisi sayap kanan, ditembak di Bogota pada 7 Juni saat memberikan pidato di sebuah rapat umum. Serangan itu mengejutkan bangsa itu. Istrinya, Maria Claudia Tarazona, mengumumkan kematiannya di media sosial.

"Aku memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan jalan agar aku bisa belajar hidup tanpamu. Beristirahatlah dengan tenang, cinta dalam hidupku, aku akan menjaga anak-anak kita,” kata Tarazona.

Rumah Sakit Santa Fe Foundation di ibu kota Kolobia, tempat para pendukung secara rutin menggelar doa bersama selama masa perawatannya, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa kondisinya memburuk karena pendarahan di sistem saraf pusat.

Mantan Presiden Alvaro Uribe, pemimpin Partai Pusat Demokrat yang menaungi sang senator, tapi tidak memiliki hubungan keluarga dengannya, menulis di X bahwa kejahatan menghancurkan segalanya, membunuh harapan.

"Semoga perjuangan Miguel menjadi cahaya yang menerangi jalan yang benar bagi Kolombia," tambah mantan presiden yang awal bulan ini dijatuhi hukuman 12 tahun tahanan rumah oleh hakim atas tuduhan penyalahgunaan wewenang dan suap kepada pejabat publik.

Enam orang telah ditangkap terkait penembakan tersebut, termasuk dua pria yang menurut kantor kejaksaan bertemu di Medellin untuk merencanakan pembunuhan itu. Seorang remaja 15 tahun yang dituduh sebagai pelaku penembakan ditangkap dalam hitungan jam setelah kejahatan itu, tapi polisi mengatakan mereka masih memburu dalang intelektual dari serangan tersebut.

Dalam sebuah video penangkapan remaja itu pada Juni, terdengar ia berteriak bahwa ia disewa seorang pengedar narkoba lokal. Ada imbalan hingga 3 miliar peso (sekitar Rp 11,8 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada identifikasi dan penangkapan pihak yang bertanggung jawab. Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Emirat Arab membantu penyelidikan ini.

Kematian Senator Uribe, seorang ayah dan ayah tiri, menambah tragedi dalam sejarah keluarganya yang penuh cobaan.

Ibunya, jurnalis Diana Turbay, tewas pada 1991 dalam upaya penyelamatan yang gagal setelah diculik Kartel Medellin yang dipimpin gembong narkoba Pablo Escobar.

Uribe meniti karier politik dengan cepat, menjadi legislator terkenal dari partai sayap kanan Pusat Demokrat dan calon presiden yang dikenal karena kritik tajamnya terhadap pemerintahan presiden sayap kiri Gustavo Petro.

Pada usia 25 tahun, ia terpilih menjadi anggota dewan Kota Bogota. Ia menjadi lawan politik utama Petro yang saat itu menjabat wali kota, dengan mengkritik penanganannya terhadap pengelolaan sampah dan program sosial.

Dalam pemilu legislatif 2022, Uribe memimpin daftar calon senator untuk Partai Pusat Demokrat dengan slogan ‘Kolombia yang Utama’ dan berhasil memenangi kursi di majelis tinggi.

Kakek dari pihak ibu, Julio Cesar Turbay, ialah presiden Kolombia dari 1978 hingga 1982, sedangkan kakek dari pihak ayah, Rodrigo Uribe Echavarria, memimpin Partai Liberal dan mendukung kampanye sukses Virgilio Barco pada pemilihan presiden 1986.

Selain istri, putra, dan anak-anak tirinya, Uribe juga meninggalkan ayah dan seorang saudara perempuan.(dwi)