Presiden Donald Trump: CEO Intel Harus Segera Mundur

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkata CEO Intel Lip-Bu Tan harus segera mundur dari jabatannya.
Informasi ini disampaikan Trump melalui unggahan di media sosial Truth Sosial pada Kamis (7/8/2025) waktu AS.
“CEO INTEL sangatlah KONFLIK dan harus segera mengundurkan diri. Tidak ada solusi lain untuk masalah ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini,” tulis Trump di akun media sosial bikinannya.
Pengumuman soal permintaan pengunduran diri ini tidak dirinci atau diungkap lebih lanjut. Konflik yang disorot oleh Trump terhadap bos Intel itu juga masih belum diketahui lebih lanjut.
Namun, melansir dari Tech Crunch, Jumat (8/8/2025), unggahan Trump diduga dikirim setelah Senator dari Partai Republik Tom Cotton mengirimkan surat kepada dewan direksi Intel terkait hubungan Tan dengan perusahaan-perusahaan di China.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta CEO Intel Lip-Bu Tan untuk mundur dari jabatannya. Informasi ini disampaikan melalui unggahan di media sosial Truth Sosial pada Kamis (7/8/2025) waktu setempat
Pasalnya, sebelum menjabat CEO Intel, Tan adalah CEO Cadence Design System. Selama periode Maret 2012 sampai Desember 2024, Cadence Design System dketahui menanamkan investasi senilai 200 juta dollar atau setara Rp 3,2 triliun (kurs hari ini Rp 16.306) ke sektor manufaktur dan chip canggih di China.
Beberapa di antara perusahaan yang diinvest olehCadence Design System juga memiliki hubungan dengan militer di China. Faktor inilah yang membuat hubungan Tan dengan perusahaan asal China mengkhawatirkan.
Namun, intervensi yang dilakukan Trump terhadap Intel menandai salah satu contoh langka presiden Amerika Serikat, yang secara terbuka, menyerukan informasi soal pemetan CEO sehingga memicu perdebatan di kalangan investor.
“Ini akan menjadi preseden yang sangat disayangkan. Anda tentu tidak ingin presiden AS mendikte perusahaan dalam memilih pemimpinnya, tetapi pendapatnya tentu memiliki dasar dan bobot,” ungkat Phil Blancato selaku CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.
Sampai berita ini ditulis, Intel masih belum memberikan komentar atau pernyataan resmi apapun terkait permintaan Trump di media sosial.
Bisnis Intel dan hadirnya Tan
CEO Intel Lip-Bu Tan yang menjabat di perusahaan pada Maret 2025, menggantikan Pat Gelsinger yang dicopot dari jabatannya pada akhir tahun lalu
Intel sejatinya merupakan salah satu perusahaan global yang mampu mendominasi bisnis di Silicon Valley, khususnya di bidang manufaktur chip.
Namun, Intel kehilangan pamor dan kekuatan pasarnya akibat kompetisi pengembangan chip yang makin ketat, salah satunya dengan perusahaan semikonduktor TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company).
Intel bahkan tidak turut berkecimpung di lini bisnis chip AI (Artificial Intelligence). Bisnis ini justru didominasi oleh Nvidia yang kini bersaing ketat dengan AMD.
Reuters melaporkan bahwa saham Intel hampir stagnan di sepanjang tahun 2025, setelah merosot drastis lebih dari 60 persen di tahun lalu.
Nilai pasarnya juga mengalami penurunan senilai di bawah 100 miliar dollar AS, sedangkan nilai valuasi Nvidia kini mencapai 4 triliun dollar AS sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.
Lalu, pada akhir 2024, Intel mencopot jabatan CEO sebelumnya, yaitu Pat Gelisenger. Pemecatan itu dilakukan karena Intel disebut gagal memenuhi ambisinya dalam mengembangkan manufaktur dan teknologi AI.
Kegagalan tersebut juga menjadi penyebab batalnya kontrak karena pengeluarannya melebihi ekspektasi perusahaan.
Demi menghidupkan perusahaan, dewan direksi menunjuk mantan anggota dewan Tan sebagai CEO. Tan diandalkan untuk kemampuannya membangkitkan perusahaan karena jejak kariernya sebagai investor lama di perusahaan teknologi.
Tan resmi mengambil alih jabatan CEO Intel pada Maret 2025 dan befokus pada efisiensi. Upaya-upaya yang dilakukan mencakup PHK ribuan karyawan, membatalkan rencana pembangunan pabrik baru, hingga menjual anak perusahaan non-inti untuk mengembalikan fokus Intel pada rekayasa chip.
Intel juga menjadi bagian utama dari Undang-undang CHIPS pada pemerintahan Biden, UU yang bertujuan meningkatkan produksi semikonduktor domestik dan memperkuat penelitian dan perkembangan teknologi.
Intel menjanjikan nilai sekitar 8 miliar dollar AS kala itu untuk mendirikan pabrik manufaktur dan pengemasan di wilayah Arizona, New Mexico, Ohio, dan Oregon.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!