Pasukan Thailand-Kamboja Saling Hantam, Peringatan Trump Dicuekin Habis-habisan

Pasukan Thailand-Kamboja Saling Hantam, Peringatan Trump Dicuekin Habis-habisan

Pasukan Thailand dan Kamboja melanjutkan baku tembak artileri di sepanjang perbatasan yang disengketakan pada Minggu (27/7) meskipun Presiden AS Donald Trump telah mendesak gencatan senjata.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menuduh pasukan Thailand terus menginvasi wilayah Kamboja dan menembakkan roket.

Di sisi lain, Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Richa Suksuvanon, menyatakan pasukan Kamboja melancarkan serangan artileri yang merusak infrastruktur. Suksuvanon menegaskan Thailand akan menghentikan tembakan hanya jika Kamboja bersedia bernegosiasi, menandakan konflik telah memasuki hari keempat.

Hingga Minggu (27/7), belum ada laporan korban jiwa tambahan, sehingga total korban tewas tetap 33 orang, dan ribuan warga dari kedua sisi perbatasan telah dievakuasi.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (26/7), Trump telah berbicara dengan perdana menteri Kamboja dan Thailand, mendesak mereka untuk memulai negosiasi gencatan senjata yang diklaim telah disetujui kedua belah pihak.

Thailand melaporkan 20 kematian, termasuk enam tentara, sementara Kamboja melaporkan 13 warganya, termasuk lima tentara, tewas sejak eskalasi konflik dimulai pada Kamis. Ketegangan di wilayah perbatasan antara Provinsi Preah Vihear (Kamboja) dan Ubon Ratchathani (Thailand) telah meningkat sejak 28 Mei, ketika seorang tentara Kamboja tewas.