Istana: Prabowo Ingin Bertemu Trump, Negosiasi Langsung Tarif Impor

Presiden Prabowo Subianto di acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto di acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengungkapkan keinginan Presiden RI Prabowo Subianto untuk bertemu Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. 

Pertemuan itu kata Prasetyo dilakukan dalam rangka negosiasi langsung tarif impor. Diketahui, Trump menetapkan tarif 32 persen untuk Indonesia. 

"Ada (rencana bertemu langsung), tapi saya belum bisa memastikan kapan," kata Prasetyo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Juli 2025.

Meski begitu, Prasetyo mengaku belum ada jadwal pasti terkait rencana pertemuan Prabowo dan Trump. Dia juga tidak bisa memastikan apakah pertemuan keduanya bisa terwujud ketika negosiasi masih berlangsung. 

"Sebagai sebuah upaya tentu ada (keinginan). Tapi belum dipastikan untuk akan adanya pertemuan dengan Presiden Trump," tutur dia.

Di sisi lain, Prasetyo meminta dukungan kepada seluruh pihak agar negosiasi yang tengah dilakukan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bisa berjalan lancar. Ia berharap peluang untuk menurunkan tarif resiprokal masih terbuka untuk Indonesia. 

"Intinya kita berharap apa yang menjadi kebijakan pemerintah Amerika Serikat dapat ditinjau kembali sehingga memberikan keuntungan bagi perdagangan kita," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan tetap mengenakan tarif impor 32 persen kepada Indonesia, tidak berubah dari nilai "tarif resiprokal" yang diumumkan sebelumnya pada April lalu, meski proses negosiasi dengan pihak Indonesia terus berlangsung intensif.

Presiden A Donald Trump berbicara di Lusail Palace, Doha, Qatar

Presiden A Donald Trump berbicara di Lusail Palace, Doha, Qatar

“Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan Tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen untuk semua produk Indonesia yang dikirimkan ke Amerika Serikat, terpisah dari Tarif Sektoral lain,” kata Trump dalam surat berkop Gedung Putih tertanggal 7 Juli yang ditujukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Dalam surat yang ia unggah utuh di media sosialnya tersebut, dipantau di Jakarta, Selasa, Trump merasa bahwa AS harus bertindak mengatasi defisit perdagangan yang mereka alami setelah bertahun-tahun menjalin kerja sama dagang dengan Indonesia.

“Tolong pahami bahwa angka 32 persen ini jauh lebih sedikit dari yang diperlukan untuk menghilangkan disparitas Defisit Perdagangan dengan Negara Anda,” kata Trump dalam surat.

Apabila Indonesia dipandang melakukan tindak balas dengan menaikkan tarif, Trump mengancam akan membalas dengan menambah nilai tarif impor sesuai jumlah itu “ditambah tarif 32 persen yang kami tetapkan”.

Namun demikian, Trump berjanji bahwa Indonesia tidak akan dikenakan tarif apabila “memutuskan membangun atau memproduksi produknya di Amerika Serikat”, sembari menjamin bahwa permohonannya akan diproses dan disetujui dalam hitungan pekan.

Ia pun menyatakan bahwa angka tarif tersebut masih bisa berubah apabila Indonesia sepakat melakukan penyesuaian terhadap kebijakan dagang dan membuat ekosistem pasar nasional yang lebih terbuka kepada AS.