Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump

mengirim 26 tokoh kartel tingkat tinggi ke Amerika Serikat pada Selasa (12/8). Pengiriman ini merupakan buntut kesepakatan besar terbaru dengan pemerintahan Donald Trump. Kesepakatan ini terjadi saat otoritas AS meningkatkan tekanan terhadap jaringan kriminal yang menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan.
Mereka yang diserahkan ke tahanan AS termasuk Abigael Gonzalez Valencia, pemimpin Los Cuinis, sebuah kelompok yang bersekutu erat dengan kartel terkenal Jalisco New Generation atau CJNG. Sumber lain mengatakan tokoh lain yang dibawa ke AS yakni Roberto Salazar yang dicari terkait dengan pembunuhan seorang deputi sheriff Los Angeles County pada 2008. Terdakwa lainnya memiliki hubungan dengan Kartel Sinaloa, Los Zetas, dan kelompok penyelundup narkoba kekerasan lainnya.
Seperti dilansir The Korea Times, mereka diterbangkan ke wilayah AS setelah Departemen Kehakiman AS sepakat untuk tidak menuntut hukuman mati terhadap para terdakwa atau terhadap pemimpin dan anggota kartel mana pun yang dipindahkan ke AS pada Februari lalu.
Kantor Kejaksaan Agung dan Kementerian Keamanan Meksiko mengonfirmasi bahwa 26 terdakwa telah dipindahkan, tetapi tidak menyebutkan identitas mereka. Pejabat keamanan Meksiko berencana menggelar konferensi pers pada Rabu (13/8) waktu setempat.
Ini merupakan kali kedua dalam beberapa bulan Meksiko mengusir tokoh kartel yang dituduh melakukan penyelundupan narkoba, pembunuhan, dan kejahatan lainnya di tengah meningkatnya tekanan dari pemerintahan Trump untuk mengekang aliran narkoba melintasi perbatasan. Pada Februari, Meksiko menyerahkan 29 tokoh kartel kepada otoritas AS, termasuk gembong narkoba Rafael Caro Quintero, yang berada di balik pembunuhan seorang agen DEA AS pada 1985.
Pemindahan pada Februari dilakukan beberapa hari sebelum tarif impor Meksiko sebesar 25 persen mulai berlaku. Akhir bulan lalu, Presiden Donald Trump berbicara dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan sepakat menunda ancaman tarif 30 persen selama 90 hari untuk memberi waktu bagi negosiasi.
Sheinbaum menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama lebih jauh dalam bidang keamanan dibandingkan pendahulunya, terutama dalam pengejaran agresif terhadap kartel Meksiko. Namun, ia menarik batas tegas terkait kedaulatan Meksiko, menolak usulan Trump dan pihak lain untuk intervensi militer AS.
Pemerintahan Trump menjadikan pembongkaran kartel narkoba sebagai prioritas utama, menetapkan CJNG dan tujuh kelompok kejahatan terorganisasi Amerika Latin lainnya sebagai organisasi teroris asing. Sejak penetapan baru pada Februari, pemerintahan Trump mulai mengajukan tuntutan terorisme dalam beberapa kasus yang terkait dengan kartel.
Abigael Gonzalez Valencia ialah ipar dari pemimpin CJNG Nemesio Ruben ‘El Mencho’ Oseguera Cervantes, salah satu target utama pemerintah AS. Abigael ditangkap pada Februari 2015 di Puerto Vallarta, Jalisco, dan telah melawan ekstradisi ke AS sejak saat itu. Pemerintah AS menawarkan hadiah hingga USD 15 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau penghukumannya.
Bersama dua saudaranya, Abigael memimpin ‘Los Cuinis’, yang membiayai pendirian dan pertumbuhan CJNG, salah satu kartel paling kuat dan berbahaya di Meksiko. CJNG menyelundupkan ratusan ton kokain, metamfetamin, dan fentanil ke AS dan negara lain. Mereka dikenal karena kekerasan ekstrem, pembunuhan, penyiksaan, dan korupsi.
Salah satu saudaranya, Jose Gonzalez Valencia, dijatuhi hukuman 30 tahun penjara oleh Pengadilan Federal Washington pada Juni setelah mengaku bersalah atas perdagangan kokain internasional. José ditangkap pada 2017 di bawah pemerintahan pertama Trump di sebuah resor pantai di Brasil saat berlibur bersama keluarganya dengan menggunakan nama palsu.(dwi)