Trump Tegaskan Ukraina Tak Akan Gabung NATO, Minta Zelensky 'Ikhlaskan' Krimea

Presiden AS Donald Trump ribut dengan Presiden Ukraina Zelensky di Gedung Putih
Presiden AS Donald Trump ribut dengan Presiden Ukraina Zelensky di Gedung Putih

 Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dapat segera mengakhiri perang dengan Rusia “jika ia mau”. Ia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.

Pernyataan itu disampaikan Trump pada Minggu, 17 Agustus 2025, hanya beberapa jam sebelum ia dijadwalkan menerima Zelensky di Gedung Putih. Trump juga menegaskan bahwa Semenanjung Krimea tidak akan pernah kembali ke Ukraina, setelah dianeksasi Rusia sejak 2014.

Komentar Trump muncul usai pertemuan puncaknya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska. Dalam pertemuan tersebut, Trump membatalkan tuntutan gencatan senjata dan menyerukan pembentukan kesepakatan damai permanen antara kedua negara.

"Presiden Zelensky bisa mengakhiri perang dengan Rusia hampir seketika, jika dia mau, atau melanjutkan pertempuran. Ingat bagaimana ini dimulai. Tidak ada pengembalian Crimea yang diberikan Obama, dan tidak ada masuk NATO bagi Ukraina. Beberapa hal tidak pernah berubah," tulis Trump di platform Truth Social, Senin, 18 Agustus 2025.

Setelah tiba di AS pada Minggu malam, Zelensky mengulangi seruannya untuk jaminan keamanan yang efektif bagi sekutu.

Seorang utusan AS mengatakan pada hari Minggu bahwa Putin telah membuka peluang terbentuknya pakta keamanan alternatif bagi Ukraina, seperti NATO. Presiden Rusia secara konsisten menentang gagasan Ukraina bergabung dengan aliansi militer tersebut. 

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, bersama para pemimpin Eropa termasuk Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer, akan bergabung dengan Zelensky di Washington untuk membahas masa depan Ukraina pada hari Senin.

Hadir pula Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Finlandia Alexander Stubb, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang akan pergi ke Gedung Putih.

Trump kemudian menambahkan: "Besok adalah hari besar di Gedung Putih. Tidak pernah ada begitu banyak Pemimpin Eropa sekaligus. Kehormatan besar bagi saya untuk menjamu mereka!!!"

Zelensky mengunggah postingan di media sosial yang mengatakan bahwa ia "bersyukur" atas undangan Trump. "Kita semua memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri perang ini dengan cepat".

Ia juga menegaskan kembali perlunya jaminan keamanan yang efektif dari sekutu, "tidak seperti bertahun-tahun yang lalu... ketika Ukraina diberi apa yang disebut 'jaminan keamanan' pada tahun 1994 tetapi tidak berhasil".

"Tentu saja, Krimea seharusnya tidak diserahkan saat itu," tambahnya. "Sama seperti Ukraina yang tidak menyerahkan Kyiv, Odesa, atau Kharkiv setelah tahun 2022".