Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim

Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim

Putih telah mengumumkan rencana pembangunan ballroom baru senilai USD 200 juta (sekitar Rp 3,2 miliar), mewujudkan keinginan yang telah lama diungkapkan Presiden AS Donald Trump.

Ballroom baru tersebut akan dibangun berdampingan dengan Sayap Timur Gedung Putih yang akan ‘dimodernisasi’, yang saat ini menjadi kantor Ibu Negara Melania Trump dan beberapa pos penting lainnya di Gedung Putih. Dana pembangunan akan disumbangkan langsung oleh Trump dan beberapa donor anonim lainnya. Pekerjaan konstruksi dimulai pada September. Demikian diungkap juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt.

Trump telah berulang kali menjanjikan pembangunan ballroom yang ‘indah’ di Gedung Putih. Pada 2016, ia sempat menawarkan untuk membayar USD 100 juta selama masa pemerintahan Barack Obama. Namun, tawaran itu ditolak sang Presiden.

Dalam pengarahan kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis (31/7), Leavitt mengatakan tambahan baru yang ‘sangat dibutuhkan dan memukau’ ini akan memiliki luas sekitar 8.360 meter persegi dengan kapasitas tempat duduk sekitar 650 orang. Saat ini, banyak acara resmi Gedung Putih diselenggarakan di East Room yang hanya mampu menampung sekitar 200 orang.

Ballroom baru ini, tambah Leavitt, juga akan menghilangkan kebutuhan untuk memasang tenda besar yang tidak sedap dipandang untuk jamuan kenegaraan dan acara besar lainnya yang kadang dihadiri para pemimpin dunia. Menurut Leavitt, konstruksi diharapkan selesai jauh sebelum masa jabatan Trump berakhir pada Januari 2029.

“Kami, Presiden, dan Gedung Putih era Trump, sepenuhnya berkomitmen bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk menjaga sejarah istimewa Gedung Putih, sambil membangun ballroom yang indah dan dapat dinikmati pemerintahan mendatang serta generasi Amerika di masa depan,” kata Kepala Staf Susie Wiles dalam sebuah pernyataan.

Gambar desain yang dirilis Gedung Putih menunjukkan ballroom ini akan memiliki gaya arsitektur yang serupa dengan bagian lain Gedung Putih, lengkap dengan interior mewah seperti lampu gantung kristal dan pilar-pilar berhias. “Gedung Putih memiliki sejarah ekspansi untuk mengakomodasi kebutuhan yang berubah dari pemimpin eksekutif negara,” kata Leslie Greene Bowman, yang telah melayani di bawah empat presiden dalam Komite Pelestarian Gedung Putih, dikutip BBC.

“Saya berharap dan percaya bahwa setiap perubahan yang diusulkan akan menghormati dan melestarikan dinding-dinding yang telah menyaksikan begitu banyak sejarah. Gedung ini merupakan wadah berharga dari warisan kita sebagai demokrasi,” ujarnya.

Kantor-kantor yang berada di Sayap Timur Gedung Putih, yang berdekatan dengan lokasi konstruksi, termasuk milik Ibu Negara Melania Trump, akan dipindahkan sementara. Trump telah berulang kali menyuarakan keinginannya untuk membangun ballroom baru sebagai bagian dari renovasi Gedung Putih. Renovasi sebelumnya telah mencakup pemasangan dua tiang bendera besar, dekorasi emas baru di Kantor Oval, serta pembongkaran dan pengaspalan ulang Taman Mawar (Rose Garden) yang terkenal.

“Belum pernah ada presiden yang ahli dalam hal ballroom. Saya ahli dalam membangun sesuatu,” kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih pada Kamis.

Trump menyebut selalu harus pakai tenda untuk acara besar di Gedung Putih sebagai hal yang menyedihkan. “Itu bukan pemandangan yang indah,” katanya.

Awal pekan ini, dalam pertemuan di Skotlandia dengan Presiden Dewan Eropa Ursula Von der Leyen, Trump mengatakan kepadanya bahwa ia sedang membangun ballroom luar biasa di Gedung Putih.

“Tidak ada presiden yang tahu cara membangun ballroom. Saya bisa ambil ballroom ini, letakkan di sana, dan itu akan terlihat indah,” ujar Trump saat duduk di ballroom di resor golfnya di Turnberry.(dwi)