Trump Sebut Coca-Cola di AS Akan Ganti Sirup Jagung dengan Gula Tebu

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa merek minuman soda Coca-Cola setuju mengganti kandungan gula yang lebih sehat.
Bukan lagi sirup jagung, Trump menuturkan, produk Coca-Cola di AS akan menggunakan gula tebu dalam minumannya.
"Saya telah berbicara dengan Coca-Cola tentang penggunaan gula tebu asli dalam Coca-Cola di AS dan mereka telah setuju. Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang berwenang di Coca-Cola," ujar Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, seperti dikutip Reuters, Minggu (20/7/2025).
Seorang juru bicara Coca-Cola menuturkan, Coca-Cola akan segera membagikan detail tentang penawaran baru dan mereka menghargai antusiasme Trump terhadap produknya.
Sebagai informasi, Trump merupakan pencinta Diet Coke Coca-Cola tanpa gula sejak lama. Kebiasaannya mengonsumsi Diet Coke telah diketahui sejak lama. Bahkan, minuman ini juga dikonsumsi saat Trump merayakan pelantikannya sebagai presiden AS ke-47 pada awal 2025.
Dukung program kesehatan di AS
Permintaan Trump ini sejalan dengan program pemerintahan yang ia usung, yakni Make America Healthy Again (MAHA).
Sekaligus, kebijakan Menteri Kesehatan AS Robert F Kennedy Jr. yang mendorong perusahaan makanan mengubah formulasi dengan menghilangkan bahan-bahan seperti pewarna buatan. Kennedy juga mengkritik jumlah gula yang dikonsumsi dalam pola makan masyarakat AS.
Saat ini, tebu lokal di Filipina tidak bisa bersaing dengan sirup jagung impor dan industri mulai mengurangi pekerjanya.
Ia menyebut, pedoman diet terbaru yang dirilis musim panas ini akan menyarankan warga AS untuk mengonsumsi makanan minim olahan (whole foods).
Berdasarkan laporan Komisi MAHA pada Mei 2025 dari komisi yang bertugas mengidentifikasi akar penyebab penyakit kronis, konsumsi sirup jagung fruktosa dalam jumlah tinggi dapat berperan sebagai pemicu obesitas anak dan penyakit lainnya.
Sementara itu ahli medis menyarankan untuk membatasi gula tambahan dalam makanan, tetapi belum mengidentifikasi perbedaan signifikan antara gula tebu dan sirup jagung fruktosa tinggi.
Dampak ekonomi
Meski permintaan Trump disambut positif dari sisi kesehatan, hal ini justru memicu dampak negatif bagi produsen sirup jagung.
Para produsen jagung yang terkonsentrasi di Midwest AS memiliki pengaruh yang cukup besar sejak lama, terhadap para legislator di Washington.
Ilustrasi asupan fruktosa, salah satu komponen gula, seperti pada sirup jagung atau gula rafinasi dapat mendorong kondisi ADHD, gangguan bipolar hingga perilaku agresif lainnya.
Sementara itu, Florida, negara bagian Amerika sekaligus kampung halaman Trump, merupakan produsen tebu terbesar di AS.
Bagi Presiden dan CEO Asosiasi Pemurni Jagung, John Bode, mengganti sirup jagung fruktosa tinggi dengan gula tebu dianggap tidak masuk akal.
"Mengganti sirup jagung fruktosa tinggi dengan gula tebu akan menghilangkan ribuan lapangan kerja di sektor manufaktur makanan Amerika, menekan pendapatan pertanian, dan meningkatkan impor gula asing. Semuanya tanpa manfaat gizi," ujar Bode.
Dikutip dari berita Reuters lain, Asosiasi Pemurni Jagung juga menyoroti dampak penghapusan total sirup jagung fruktosa tinggi dari pasokan makanan dan minuman AS.
Program ini akan memangkas harga jagung hingga 34 sen per gantang sehingga diprediksi mengakibatkan kerugian pendapatan pertanian sebesar 5,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 83 triliun.
Editor senior di SOSland Publishing sekaligus penyedia informasi untuk industri bahan baku di AS, Ron Sterk, menuturkan, industri minuman di AS menggunakan 55 persen sirup jagung fruktosa tinggi atau 55HFCS, sementara produsen roti menggunakan 42 persen HFCS.
Cola mengalihkan seluruh penggunaan HF55-nya ke tebu, peningkatan biaya kemungkinan besar akan melebihi 1 miliar dolar AS, mengingat kesenjangan harga saat ini antara HF55 dan gula tebu serta kemungkinan kenaikan harga yang sangat besar untuk gula tebu," ujar analis Heather Jones dari Heather Jones Research.
Demi memproduksi satu pon HFCS, industri menggunakan sekitar 2,5 pon jagung, sehingga akan terjadi peralihan besar dalam penggunaan sirup jagung di AS dan merugikan petani jagung.
Sebaliknya, permintaan ini akan meningkatkan impor gula tebu karena tidak ada cukup produksi gula tebu di AS.
Di sisi lain, pemerintahan Trump telah menyetujui permintaan beberapa negara bagian untuk mengecualikan minuman bersoda dari Program Bantuan Nutrisi Tambahan (Supplemental Nutrition Assistance Program/SNAP).
Adanya kebijakan ini menambah tekanan bagi produsen minuman seperti Coca-Cola dan PepsiCo. Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Gedung Putih terkait rencana yang diklaim oleh Trump.