Bursa Asia Bervariasi Respons Ancaman Trump Kenakan Tarif Produk Farmasi 200 Persen

Pada hari yang sama, Selasa, 8 Juli 2025, Trump juga mengancam pungutan atas barang-barang tembaga yang masuk ke AS sebesar 50 persen. Trum memberi waktu sekitar satu tahun hingga satu setengah tahun untuk merealisasikan kebijakan tersebut.
Harga tembaga berjangka acuan tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,35 persen menjadi US$9.829,50 per ton pada saat pembukaan pasar di Singapura. Para analis meramalkan harga tembaga berjangka yang diperdagangkan di luar AS diperkirakan turun menjadi sekitar US$8.800 per ton dalam tiga bulan ke depan.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif masuk barang impor ke AS
Investor juga akan mencermati serangkaian data dari Tiongkok yang dijadwalkan rilis pada hari ini, Rabu, 9 Juli 2025. Indeks harga produsen untuk bulan Juni diperhitungkan berpeluang merosot 3,2 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan penurunan 3,3 persen pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, inflasi diperkirakan stagnan. Pada bulan Mei, inflasi Tiongkom tercatat menyusut 0,1 persen.
Dikutip CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 terpantau menguat 0,33 persen. Indeks Topix ikut mencatat kenaikan sebesar 0,17 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi dibuka datar (flat). Sementara itu, indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil meningkat sebesar 0,29 persen.
Indeks S&P/ASX 200 melemah 0,26 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih kuat di level 24.102 dari sebelumnya di area 24.148,07.
Kemudian, tiga indeks ancuan di Wall Street berakhir ditutup mendekati garis datar. Indeks S&P 500 turun tipis 0,07 persen ke area 6.225,52.
Nasdaq Composite menguat 0,03 persen menjadi 20.418,46. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 165,60 poin atau 0,37 persen ke posisi 44.240,76.