Trump Ancam Rusia, Ada Konsekuensi Berat Jika Putin Tolak Hentikan Perang

Presiden AS Donald Trump saat di Turnberry, Skotlandia
Presiden AS Donald Trump saat di Turnberry, Skotlandia

 Presiden Donald Trump memberikan ultimatum bahwa akan ada "konsekuensi yang sangat berat" jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak setuju untuk menghentikan perang melawan Ukraina, setelah kedua pemimpin bertemu pada KTT di Alaska, Jumat, 15 Agustus 2025, besok.

Trump menyampaikan komentar tersebut menanggapi pertanyaan dari seorang reporter setelah mengumumkan penerima Kennedy Center Honors tahun ini di Washington, Rabu, 13 Agustus 2025. Ia tidak menjelaskan apa konsekuensinya.

Pernyataan itu muncul segera setelah Trump berkonsultasi dengan para pemimpin Eropa, yang mengatakan bahwa AS akan memprioritaskan upaya mencapai gencatan senjata di Ukraina saat berbicara dengan Vladimir Putin pada Jumat besok di Anchorage.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang bergabung dalam pertemuan virtual dengan pemimpin AS tersebut, mengatakan bahwa Putin "menggertak" menjelang KTT yang direncanakan tentang kemampuan Rusia untuk menduduki seluruh Ukraina dan menghindari sanksi.

VIVA Militer: Vladimir Putin dan Donald Trump

VIVA Militer: Vladimir Putin dan Donald Trump

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan setelah pertemuan bahwa "keputusan penting" dapat dibuat di Alaska, tetapi ia menekankan bahwa "kepentingan keamanan fundamental Eropa dan Ukraina harus dilindungi."

Merz mengadakan pertemuan hari Rabu dalam upaya untuk memastikan para pemimpin Eropa dan Ukraina didengarkan menjelang KTT.

Ia menekankan bahwa gencatan senjata harus dicapai di awal negosiasi. Ia mengatakan kepada para wartawan bahwa Trump juga ingin menjadikan ini salah satu prioritasnya dalam pertemuan dengan Putin.

Terpisah, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan sikap Trump sangat jelas, bahwa AS ingin mencapai gencatan senjata di KTT tersebut.

Setelah KTT hari Jumat, Macron menambahkan, Trump akan "mengupayakan pertemuan trilateral di masa mendatang" — yang melibatkan Trump, Putin, dan Zelenskyy. Ia berharap pertemuan itu dapat diadakan di Eropa, di negara netral yang dapat diterima oleh semua pihak.

Merz, yang menggambarkan percakapan hari Rabu sebagai "konstruktif dan baik," mengatakan bahwa pihak Eropa menegaskan bahwa "Ukraina harus duduk di meja perundingan segera setelah ada pertemuan lanjutan."

Sekutu-sekutu Eropa telah mendorong keterlibatan Ukraina dalam perundingan damai apa pun, sebab muncul kekhawatiran jika diskusi digelar tanpa melibatkan Kyiv, maka dapat menguntungkan Moskow.

Presiden Ukraina yang hadir ke Berlin untuk menghadiri pertemuan bersama Kanselir Jerman Friedrich Merz, telah berulang kali meragukan apakah Putin akan bernegosiasi dengan itikad baik. 

Ia mengatakan pada hari Rabu bahwa ia berharap isu gencatan senjata akan menjadi topik utama dalam KTT di Alaska, disisi lain ia juga berpendapat bahwa Putin "jelas tidak menginginkan perdamaian."

Zelensky mengatakan Putin "sedang mencoba memberikan tekanan pada semua sektor di front Ukraina" dalam upaya untuk menunjukkan bahwa Rusia "mampu menduduki seluruh Ukraina." Putin juga menggertak bahwa sanksi "tidak penting baginya dan tidak efektif," tambahnya. "Pada kenyataannya, sanksi sangat membantu dan sangat memukul ekonomi perang Rusia."

Taruhannya bagi Eropa

Trump ingin melihat apakah Putin serius ingin mengakhiri perang yang kini memasuki tahun keempat, dan menyebut pertemuan puncak hari Jumat sebagai "pertemuan uji coba" di mana ia dapat menilai niat pemimpin Rusia tersebut.

Namun Trump telah mengecewakan sekutu-sekutunya di Eropa dengan mengatakan Ukraina harus menyerahkan sebagian wilayah yang dikuasai Rusia. Ia juga mengatakan Rusia harus menerima pertukaran wilayah, meskipun belum jelas wilayah mana yang mungkin akan diserahkan Putin.

Trump pada hari Senin berulang kali mengelak untuk mengatakan bahwa ia akan mendorong Zelensky untuk ikut serta dalam diskusinya dengan Putin, dan presiden tersebut mengabaikan Zelensky dan kebutuhannya untuk menjadi bagian dari upaya perdamaian.

Trump menambahkan, setelah pertemuan puncak hari Jumat, pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina dapat diatur, atau bisa juga berupa pertemuan dengan "Putin, Zelenskyy, dan saya." tutup Trump

Eropa dan Ukraina khawatir bahwa Putin, yang telah melancarkan perang darat terbesar di Eropa sejak 1945 dan menggunakan kekuatan energi Rusia untuk mengintimidasi Uni Eropa, mungkin akan mendapatkan konsesi yang menguntungkan dan menetapkan garis besar kesepakatan damai tanpa konsesi tersebut.

Ketakutan utama banyak negara Eropa adalah bahwa Putin akan mengincar salah satu dari mereka selanjutnya jika ia menang di Ukraina.

Merz mengatakan bahwa "jika tidak ada gerakan di pihak Rusia di Alaska, maka Amerika Serikat dan Eropa harus dan wajib meningkatkan tekanan" terhadap Moskow. (AP News)