Imbas Tarif Trump, Sony Putar Otak agar Harga PS5 Tak Naik

Sony mengambil langkah strategis guna menjaga stabilitas harga PlayStation 5 (PS5) di Amerika Serikat.
Chief Financial Officer (CFO) Sony, Hiroki Totoki mengungkapkan rencananya untuk memindahkan produksi PS5 untuk pasar AS dari China ke negara lain.
Langkah perusahaan teknologi asal Jepang ini terungkap dalam laporan keuangan kuartal I tahun fiskal 2025. Totoki menyebut, seluruh konsol PS5 yang dijual di AS kini diproduksi di luar China.
Hal ini dilakukan demi menghindari kenaikan tarif impor resiprokal yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Seperti diwartakan sebelumnya, hubungan AS-China cukup tegang sejak awal tahun karena perang tarif impor. Keduanegara saling melempar besaran tarif tinggi April lalu.
Trump menerapkan tarif 145 persen untuk setiap barang China yang masuk ke AS, sementara China memberlakukan persentase 125 persen. Ketegangan keduanya mulai mereda setelah delegasi kedua negara berunding di Jenewa, Swiss bulan Mei lalu.
Trump akhirnya menurunkan tarif maksimal 30 persen untuk China, sedangkan China menerapakan tarif 10 persen untuk barang AS yang masuk ke negaranya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BBC, Kamis (14/8/2025).
Trump juga baru saja mengumumkan untuk menunda penerapan tarif impor untuk China selama 90 hari ke depan, berlaku hingga 10 November 2025.
Meskipun ketegangan mereda, tekanan tarif impor kedua negara masih menghantui banyak perusahaan, termasuk Sony.
Oleh karena itu, Sony harus memindahkan lini produksi PS5 yang semula berbasis di China ke negara lain, demi menghindari lonjakan biaya produksi yang bisa berujung pada kenaikan harga jual di pasar Amerika.
Selain PS5, Sony juga tengah merelokasi produksi aksesori dan perangkat periferal agar seluruh ekosistem PlayStation untuk pasar Amerika terbebas dari tarif impor apabila resmi berlaku.
Relokasi penuh ini ditargetkan rampung pada akhir paruh pertama tahun fiskal 2025, atau sekitar September 2025.
Upaya ini dimaksudkan agar harga PS5 di pasar Amerika tetap stabil dan konsumen tidak terbebani kenaikan harga di tengah gejolak ekonomi global.
Meskipun sudah berupaya menjaba stabilitas harga PS5 di AS, Totoki mengatakan bahwa perubahan harga masih tetap akan dipertimbangkan ke depannya.
Sebab, penentuan harga dipengaruhi banyak faktor, seperti target laba, nilai siklus hidup produk, volume pengiriman, penjualan konten game, dan sensitivitas konsumen.
Tahun lalu, Sony juga menaikkan harga PS5 di Eropa, Inggris, dan Australia di tengah tekanan inflasi dan kenaikan biaya. Hal ini menandakan bahwa kenaikan harga di AS, mungkin bisa dicegah untuk saat ini, namun peluang kenaikkan harga tetap masih ada di masa depan.
Kinerja gemilang divisi game Sony
Terlepas dari tantangan sedang dihadapi, kinerja bisnis gaming Sony justru mencatatkan rekor. Pada kuartal lalu, pendapatan divisi gaming naik 8,3 persen secara tahunan menjadi 936,5 miliar yen, dengan laba operasi melonjak 126,8 persen.
Penjualan PS5 juga naik, mencapai 2,5 juta unit atau meningkat 100.000 unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sebagaimana dirangkum dari Digitimes.
Sony pun terus mempersiapkan generasi konsol selanjutnya, PlayStation 6. PS6 digadang-gadang akan menawarkan gaming 4K pada 120 frame per detik dengan efisiensi biaya produksi, mengikuti dinamika ekonomi dan perubahan strategi rantai pasok yang sedang berlangsung.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!