Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen untuk Chip Impor
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana memberlakukan tarif sebesar 100 persen terhadap impor chip semikonduktor dari negara yang tidak memproduksi chip di dalam negeri atau tidak memiliki rencana untuk melakukannya.
Trump mengatakan, tarif baru ini akan berlaku untuk semua chip dan semikonduktor yang masuk ke Amerika Serikat, kecuali perusahaan yang berkomitmen membangun fasilitas produksi di AS atau sedang dalam proses pembangunan.
Namun, jika perusahaan terbukti menyampaikan komitmen palsu, ia mengancam akan menagih tarif tersebut secara akumulatif di kemudian hari.
"Jika, karena suatu alasan, Anda mengatakan sedang membangun tetapi tidak membangun, maka kami akan menghitungnya kembali dan Anda akan tetap membayar di kemudian hari," kata Trump dikutip KompasTekno dari Reuters, Kamis (7/8/2025).
Meski begitu, ucapan ini baru sekadar pernyataan dan bukan merupakan pengumuman resmi.
Trump juga tidak menjelaskan kebijakan ini lebih lanjut. Belum diketahui secara pasti berapa banyak chip atau negara mana saja yang akan terdampak kebijakan ini.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya Trump untuk memperkuat industri semikonduktor domestik dan menekan ketergantungan pada impor, khususnya dari China.
Meski demikian, pengamat menilai dampaknya bisa terbatas jika tidak disertai dengan tarif pada komponen lain dalam rantai pasok.
"Jika tarif ini diterapkan tanpa tarif komponen, mungkin tidak akan banyak berpengaruh," ujar Martin Chorzempa, peneliti senior di Peterson Institute for International Economics.
Menurut Chorzempa, chip buatan perusahaan China seperti SMIC dan Huawei tidak akan mendapat pengecualian. Ini mengingat sebagian besar produk mereka sudah terintegrasi di dalam perangkat yang dirakit di China sebelum dikirim ke pasar AS.
TSMC diprediksi aman
chip buatan TSMC
Sementara produsen chip asal Taiwan, TSMC, kemungkinan tidak terdampak karena sudah menyatakan komitmen investasi dan memiliki pabrik di AS.
TSMC sendiri memiliki klien besar dari AS, seperti Nvidia dan Apple. Kedua perusahaan ini juga disebut tidak akan terkena tarif impor 100 persen.
Ekonom dari Annex Wealth Management, Brian Jacobsen, menyebut langkah ini akan menguntungkan perusahaan besar yang memiliki sumber daya untuk berinvestasi di AS.
"Ini adalah survival of the largest," kata Annex.
AS sendiri saat ini tengah mendorong kembalinya industri semikonduktor ke tanah Amerika.
Berdasarkan data Departemen Perdagangan, pangsa produksi chip AS turun dari 40 persen pada 1990 menjadi hanya 12 persen pada 2024.
Hal ini juga telah lama Trump gaungkan sejak masa kampanye dan awal masa kepresidenannya. Ia menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja di sektor teknologi tinggi dan mengurangi ketergantungan pada produsen luar negeri, terutama dari Asia.
