Tidak Ikut Prabowo Pulang, Menko Airlangga Langsung Geser dari Brasil ke AS Nego ke Pemerintah Trump

Hari ini, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto langsung bergeser dari Brasil bertolak ke Amerika Serikat (AS) untuk melakukan negosiasi tarif resiprokal yang dikeluarkan Presiden Donald Trump.
Presiden AS Trump telah memutuskan tetap mengenakan tarif impor 32 persen kepada Indonesia, tidak berubah dari nilai tarif resiprokal yang diumumkanpada April lalu akan tetap berlaku 1 Agustus mendatang.
"Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melanjutkan perjalanan ke Washington DC, Amerika Serikat, setelah sebelumnya mendampingi Presiden Prabowo Subianto ke Brasil,” kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (8/7).
Menurut Haryo, Pemerintah Indonesia masih mengupayakan untuk proses negosiasi dengan Pemerintah AS, meskipun Presiden Trump telah memastikan tidak akan memperpanjang penundaan tarif 90 hari.
“Karena masih tersedia ruang untuk merespons sebagaimana yang disampaikan oleh Pemerintah AS, Pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan kesempatan yang tersedia demi menjaga kepentingan nasional ke depan,” tutur pejabat Kemenko Perekonomian itu.
Dalam surat resminya kepada Presiden Prabowo Subianto dilansir dari Antara, Trump merasa harus bertindak mengatasi defisit perdagangan yang mereka alami setelah bertahun-tahun menjalin kerja sama dagang dengan Indonesia.
"Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen untuk semua produk Indonesia yang dikirimkan ke Amerika Serikat, terpisah dari Tarif Sektoral lain,” kata Trump dalam surat berkop Gedung Putih tertanggal 7 Juli itu.
Dalam surat resminya dilansir dari Antara, Presiden Trump merasa harus bertindak mengatasi defisit perdagangan yang mereka alami setelah bertahun-tahun menjalin kerja sama dagang dengan Indonesia.
“Tolong pahami bahwa angka 32 persen ini jauh lebih sedikit dari yang diperlukan untuk menghilangkan disparitas Defisit Perdagangan dengan negara Anda,” tulis Trump dalam surat yang sama.
Namun, Trump berjanji angka tarif masih bisa berubah apabila Indonesia sepakat melakukan penyesuaian terhadap kebijakan dagang dan membuat ekosistem pasar nasional yang lebih terbuka kepada AS.
Meski demikin, Trump mengancam akan membalas dengan menambah nilai tarif resiprokal apabila Indonesia dipandang melakukan tindak balas dengan menaikkan tarif impor barang dari AS. "Ditambah tarif 32 persen yang kami tetapkan,” imbuh Presiden AS itu. (*)