India Balik Serang NATO Soal Rusia, Minta Jangan Standar Ganda

India Balik Serang NATO Soal Rusia, Minta Jangan Standar Ganda

India dengan tegas menolak peringatan dari Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, terkait kemungkinan sanksi AS jika negara-negara seperti India, Tiongkok, dan Brasil melanjutkan perdagangan dengan Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, menegaskan bahwa memenuhi kebutuhan energi rakyat adalah prioritas utama.

"Kami telah melihat laporan mengenai hal ini dan terus memantau perkembangannya, mengamankan kebutuhan energi rakyat kami tentu saja merupakan prioritas utama bagi kami," ujar India Randhir dikutip Antara.

India akan terus berpegang pada penawaran pasar dan kondisi global yang berlaku, sambil secara khusus memperingatkan agar tidak menerapkan standar ganda dalam masalah ini.

"Kami secara khusus memperingatkan agar tidak menerapkan standar ganda dalam masalah ini," tambah Jaiswal.

Peringatan Rutte muncul setelah pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump, di mana Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi sekunder jika Rusia tidak serius dalam perundingan damai di Ukraina dalam 50 hari. Trump bahkan mengancam tarif sekunder 100 persen terhadap Rusia.

Sebelumnya, Tiongkok juga telah menolak peringatan Rutte, menegaskan bahwa dialog dan negosiasi adalah satu-satunya solusi untuk krisis Ukraina.

Tiongkok menentang sanksi sepihak dan yurisdiksi jangka panjang, menekankan bahwa perang tarif dan tekanan tidak akan menghasilkan apa-apa.

"China menentang sanksi sepihak dan yurisdiksi jangka panjang. Perang tarif tidak memiliki pemenang (dan) paksaan serta tekanan tidak akan menghasilkan apa-apa," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing.