Presiden Prabowo Bakal Buka Kembali Penerbangan Internasional di Berbagai Bandara Daerah

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan bawahannya membuka banyak bandara internasional dibuka di daerah-daerah. Adanya bandar udara internasional mendukung percepatan perputaran ekonomi dan pariwisata daerah.
"Presiden mendorong pembukaan bandara internasional sebanyak-banyaknya di berbagai daerah guna mendorong percepatan perputaran ekonomi dan pariwisata daerah," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dikutip Antara.
Presiden Prabowo, kata ia, menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur untuk transportasi udara, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan konektivitas antardaerah.
Kementerian Perhubungan pada 29 April 2024, yaitu pada masa pemerintahan sebelum Presiden Prabowo, menutup 18 bandara internasional di berbagai daerah sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.
Dalam keputusan itu, ada 18 bandara yang dicabut statusnya sebagai bandara internasional, yaitu Bandara Maimun Saleh (Sabang, Aceh), Bandara Sisingamangaraja XII di Silangit, Bandara Radin Inten II di Lampung, dan bandara Bandara H.A.S Hanandjoeddin, Tanjung Pandan.
Kemudian, Bandara Husein Sastranegara di bandara Bandung. Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani di Semarang, Bandara Adi Soemarmo, Solo, Bandara Banyuwangi, Banyuwangi (BWX), Bandara Supadio, Pontianak (PNK), Bandara Juwata, Tarakan (TRK), Bandara El Tari, Kupang (KOE), Bandara Pattimura, Ambon (AMQ), Bandara Frans Kaisiepo, Biak (BIK), Bandara Mopah, Merauke (MKQ), dan Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin (BDJ).
Presiden Prabowo menggelar rapat terbatas secara hybrid melalui sambungan video telekonferensi dan secara langsung dari Hambalang.
Dalam rapat itu, Presiden Prabowo menerima laporan dari sejumlah menteri, sekaligus memonitor pelaksanaan program-program prioritas pemerintah.
Di kediamannya, Presiden Prabowo didampingi Seskab Teddy, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Kepala Sekretaris Pribadi Presiden Rizky Irmansyah. (*)