Tambah Kodam dan Satuan Baru di TNI di Tengah Ancaman Geopolitik, Prabowo Tegaskan Indonesia ‘Cari Aman’ dan Tak Mau Punya Musuh

Presiden Prabowo Subianto akhirnya buka suara soal alasan membangun sejumlah Komando Daerah Militer (Kodam) dan satuan baru di tubuh TNI.
Prabowo menekankan Indonesia harus memiliki pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaan negara di tengah kondisi geopolitik yang semakin tidak menentu.
"Kami bentuk 6 komando daerah militer baru, 14 komando daerah Angkatan Laut, tiga komando daerah Angkatan Udara, 1 komando operasi udara, 6 grup komando pasukan khusus, 20 brigade teritorial pembangunan, satu brigade infanteri marinir, satu resimen korps pasukan gerap cepat, 100 batalion teritorial pembangunan, 5 batalion infanteri marinir, dan lima batalion komando korps pasukan gerak cepat," kata Prabowo saat menyampaikan pidato laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Gedung MPR RI/DPR RI/DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
Menurut kepala negara, langkah itu sejalan dengan doktrin pertahanan Indonesia, yaitu Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta atau Sishankamrata. Dimana seluruh warga negara, dan sumber daya nasional didayagunakan secara total untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.
Prabowo mengatakan, perang bersifat destruktif. Oleh karena itu, kepala negara tidak mau perang dan menghindari perang.
"Karena itu politik luar negeri yang saya jalankan politik 1000 kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak,” jelas Prabowo.
Dia mengingatkan bahwa Indonesia tetap pada garis nonblok.
“Kami tidak berpihak pada manapun. Ini kami sampaikan di mana kita ingin damai dengan semua orang, kami terutama dengan tetangga kita ingin menyelesaikan semua masalah, ujar Prabowo. (Knu)