Neta Auto Mencari Investor untuk Pemulihan Operasional

Produsen mobil listrik asal China, Neta Auto, dilaporkan mulai kembali membayarkan gaji penuh kepada karyawan di fasilitas produksinya di Tongxiang, sejak Juli 2025.
Dilansir dari Carnewschina, langkah ini disebut sebagai sinyal awal dari upaya pemulihan operasional perusahaan, di tengah proses restrukturisasi kebangkrutan yang masih berlangsung.
Kebijakan pembayaran gaji penuh ini muncul setelah periode krisis keuangan yang membuat perusahaan mengalami penundaan pembayaran upah dan penurunan aktivitas produksi secara signifikan.
Cari Investor
Berdasarkan pengumuman publik yang dirilis pada 4 Agustus 2025 oleh pengelola kebangkrutan, Hozon New Energy, yaitu induk usaha dari Neta Auto, perusahaan saat ini tengah mencari investor strategis untuk terlibat dalam proses restrukturisasi.
Sebelumnya, pada 10 Juli 2025, Neta membuka kanal pra-registrasi melalui platform pelepasan aset milik Alibaba guna menarik minat calon investor.
Tercatat, sebanyak 47 entitas telah mengajukan expression of interest (EOI).
Para pihak yang berminat diwajibkan menyetor uang jaminan sebesar 50 juta yuan atau sekitar 6,9 juta dollar AS paling lambat pukul 17.00 waktu setempat pada 15 September 2025.
Restrukturisasi
Neta resmi memasuki proses restrukturisasi kebangkrutan pada Juni 2025.
Neta Auto Indonesia kembali bekerjasama dengan Maersk untuk pengiriman suku cadang mobil listrik
Langkah ini diambil setelah perusahaan mengalami kesulitan arus kas selama berbulan-bulan, yang menyebabkan upah karyawan tertunggak sejak November 2024 dan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga hampir separuh tenaga kerja.
Sebuah video yang beredar di media sosial pada awal Juni memperlihatkan sejumlah karyawan mendatangi kantor pusat perusahaan di Shanghai dan menuntut pembayaran gaji langsung kepada Chairman Neta Auto, Fang Yunzhou.
Setelah berbagai tekanan tersebut, perusahaan akhirnya kembali membayarkan gaji penuh kepada karyawan di pabrik Tongxiang.
Sebelumnya, banyak pekerja hanya menerima upah minimum sedikit di atas 2.000 yuan, atau bahkan sebagian dari total haknya.
Neta Auto Indonesia kembali bekerjasama dengan Maersk untuk pengiriman suku cadang mobil listrik
Neta juga mulai melakukan reaktivasi jaringan penjualan dan layanan purna jual, termasuk mendistribusikan materi promosi dan dukungan keuangan bagi outlet yang masih bersedia bekerja sama.
Produksi Masih Terbatas
Meski gaji penuh telah dibayarkan, tingkat operasional pabrik Tongxiang masih rendah karena jumlah pekerja yang tersisa tidak banyak.
Mayoritas tenaga kerja yang masih bertahan saat ini dilaporkan tengah fokus membersihkan fasilitas, mengatur ulang pasokan, serta menguji peralatan sebagai persiapan restart produksi.
Neta menghadapi tekanan operasional besar dalam beberapa tahun terakhir.
Penjualan tahunan anjlok dari 152.000 unit pada 2022 menjadi hanya 64.549 unit di 2024.
Produksi bahkan sempat dihentikan setelah pemasok utama seperti CATL menangguhkan pengiriman baterai karena tunggakan pembayaran.
Total utang Neta kepada pemasok dilaporkan telah mencapai lebih dari 6 miliar yuan atau sekitar 833 juta dollar AS, sementara kerugian kumulatif perusahaan melebihi 18,3 miliar yuan, yakni setara 2,5 miliar dollar AS.
Catatan pengadilan pada Maret 2025 menyebut bahwa seluruh rekening perusahaan hanya menyisakan dana kurang dari 500 yuan, yaitu sekitar 69 dollar AS, mencerminkan krisis likuiditas yang ekstrem.
Desakan Reformasi
Ketegangan juga muncul dalam struktur kepemilikan perusahaan.
Sejumlah pemegang saham BUMN yang terlibat di Hozon New Energy menyerukan reformasi struktural.
Hasil tes tabrak ASEAN NCAP Neta V
Salah satunya yaitu termasuk opsi pergantian kepemimpinan, menyusul kekhawatiran atas rasio utang yang melebihi 217 persen dan strategi ekspansi yang dinilai terlalu agresif.
Hingga 1 Mei 2025, portofolio aset Hozon mencakup sekitar 233.345 meter persegi lahan industri di Tongxiang, Zhejiang, berikut peralatan produksi, cetakan, alat transportasi, perangkat pengujian, serta hak atas perangkat lunak dan merek dagang “Neta Auto”.
Selain itu, perusahaan memiliki dua basis produksi kendaraan di Yichun (Jiangxi) dan Nanning (Guangxi), serta tiga pabrik komponen di Tongcheng, Fengtai, dan Fengyang (Anhui).
Di luar negeri, Neta mengoperasikan fasilitas Completely Knocked Down (CKD) di Thailand dan Indonesia, dengan pabrik di Thailand mulai beroperasi sejak 2024.
Pada Juni 2025, perusahaan juga menghapus papan nama dari kantor pusatnya di Shanghai setelah masa sewa berakhir, namun hingga kini belum diumumkan lokasi kantor pengganti.
Aktivitas yang kembali terlihat di pabrik Tongxiang menjadi langkah awal dari proses pemulihan.
Namun, masa depan Neta Auto bergantung pada keberhasilan restrukturisasi, masuknya investasi baru, dan potensi perubahan dalam struktur tata kelola perusahaan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!