Mengapa Kemacetan Picu Konsumsi BBM Mobil Jadi Boros?

Kemacetan Memicu Kenaikan Konsumsi BBM Mobil

SOLO, KOMPAS.com - Kemacetan jalanan telah menjadi masalah umum di perkotaan, menciptakan tantangan tersendiri bagi pengendara.

Banyak orang berusaha menghindari rute dengan lalu lintas padat demi memperpendek durasi perjalanan.

Namun, kemacetan tidak hanya berpengaruh pada waktu, tetapi juga dianggap sebagai penyebab utama borosnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan.

Lalu, apakah anggapan ini benar?

Imun, pemilik bengkel spesialis Ford di Trucuk, Klaten, menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan konsumsi BBM meningkat saat mobil terjebak dalam kemacetan.

Stop-and-Go Meningkatkan Borosnya BBM

“Pertama, mobil sering melakukan setop-and-go, di mana mesin harus bekerja lebih keras untuk memulai pergerakan dari posisi diam, sehingga membutuhkan lebih banyak bahan bakar,” ucap Imun kepada Kompas.com, Jumat (15/8/2025).

Lalu lintas di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta pusat macet total pada Selasa (1/7/2025) siang.

Dalam situasi ini, setiap kali mobil berhenti dan kemudian kembali bergerak, mesin memerlukan tenaga tambahan untuk mengatasi inersia.

Proses ini mengakibatkan pembakaran bahan bakar yang lebih intens, sehingga konsumsi BBM pun meningkat.

Penggunaan AC Menambah Beban Mesin

Imun juga menyoroti faktor lain yang berkontribusi terhadap pemborosan BBM, yakni penggunaan AC. “Kedua, penggunaan AC saat macet juga menambah beban pada mesin dan meningkatkan konsumsi BBM,” ujarnya.

Ketika mobil terjebak dalam kemacetan, meskipun mobil dalam keadaan diam, AC tetap menyala dan membutuhkan energi dari mesin untuk beroperasi.

Hal ini tentu akan meningkatkan konsumsi BBM lebih lanjut.

Mesin Mengkonsumsi BBM Saat Idling

Selain itu, Imun menjelaskan bahwa mesin mobil tetap mengkonsumsi bahan bakar ketika dalam keadaan diam di tengah kemacetan. “Ketiga, mesin tetap mengkonsumsi bahan bakar saat diam dalam kondisi macet (idling), sehingga konsumsi BBM terkesan lebih boros karena jarak tempuhnya lebih kecil,” katanya.

Meskipun konsumsi bahan bakar saat idle tidak terlalu banyak, tetap ada kontribusi terhadap peningkatan total konsumsi BBM.

Imun menambahkan, “Sebenarnya tidak banyak konsumsi BBM saat idle, tapi karena kebanyakan pengendara melihat konsumsi rata-rata BBM di layar informasi, hal itu menjadi lebih terasa.” Layar informasi di dalam mobil menghitung konsumsi BBM berdasarkan jarak tempuh yang tercatat oleh sensor, dibagi dengan jumlah BBM yang terpakai.

Kenaikan Angka Konsumsi BBM Terkesan Boros

“Bila angka yang dibagi (jaraknya) kecil, sudah pasti hasil rata-rata konsumsi BBM di layar informasi akan kecil, ini membuat mobil terkesan boros,” jelas Imun.

Dengan kata lain, selama dalam situasi macet, angka konsumsi BBM yang rendah pada layar dapat memberikan kesan bahwa kendaraan lebih boros dibandingkan saat perjalanan lancar.

Kesimpulan

Dengan berbagai faktor yang menyebabkan peningkatan konsumsi BBM saat terjebak kemacetan, penting bagi pengendara untuk memahami penyebab-penyebab ini.

Mengetahui hal ini dapat membantu mereka mengambil langkah yang lebih baik, baik dalam merencanakan perjalanan maupun dalam mengelola penggunaan kendaraan mereka.

Kemacetan mungkin tak terhindarkan, tetapi dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat sedikit menguranginya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!