Kebiasaan Pakai Password Sama untuk Semua Akun, Kenapa Berbahaya?

Sebagian pengguna yang menggunakan password yang sama untuk semua akun memang terdengar praktis. Anda tak perlu repot mengingat banyak kombinasi rumit atau takut lupa saat ingin login. Namun, di balik kenyamanan itu, tersimpan risiko besar yang sering diabaikan pengguna internet.
Ketika satu akun berhasil diretas, peretas bisa dengan mudah mengakses akun lain yang menggunakan password serupa. Ini bisa berdampak fatal, apalagi jika akun tersebut berkaitan dengan data pribadi, keuangan, atau pekerjaan.
Maka dari itu, memahami bahaya dari kebiasaan ini adalah langkah awal untuk memperkuat keamanan digital Anda. Selengkapnya KompasTekno menguraikan penjelasannya.
Satu akun terekspos, semua akun terancam
Dilansir dari laman Get Cyber Lyfe, ketika Anda menggunakan kata sandi yang sama di berbagai akun, maka kebocoran pada satu akun saja dapat menjadi pintu masuk bagi peretas ke seluruh akun Anda. Peretas umumnya memanfaatkan teknik bernama credential stuffing, yakni mencoba kombinasi email dan kata sandi yang bocor pada berbagai platform lain.
Jika kombinasi tersebut cocok dengan akun penting seperti email atau layanan perbankan, dampaknya bisa sangat fatal. Maka dari itu, satu titik lemah dapat merusak keseluruhan sistem keamanan digital Anda.
Data pribadi mudah disalahgunakan
Setiap akun, bahkan yang tampaknya tidak penting seperti akun belanja sekali pakai, umumnya menyimpan data sensitif seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, hingga informasi kartu kredit.
Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, bisa dimanfaatkan untuk pencurian identitas atau dijual di pasar gelap digital (dark web).
Selain itu, data pribadi juga dapat digunakan untuk melakukan penipuan atau manipulasi psikologis melalui serangan phishing. Oleh karena itu, melindungi setiap akun secara setara menjadi hal yang penting, tidak peduli seberapa sering akun tersebut digunakan.
Kata sandi umum mudah ditebak
Banyak pengguna cenderung membuat kata sandi yang mudah diingat seperti “123456”, “password”, atau kombinasi nama dan tanggal lahir. Meskipun praktis, kata sandi semacam ini sangat rentan terhadap serangan otomatis yang disebut brute force attack, di mana sistem akan mencoba jutaan kombinasi untuk menemukan yang benar.
Dalam hitungan menit, kata sandi lemah bisa dibobol dengan mudah oleh sistem canggih milik peretas. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak oleh pihak lain.
Merasa tidak akan jadi sasaran adalah kesalahan umum
Sebagian orang merasa aman karena menganggap dirinya bukan target penting bagi peretas. Padahal, pelaku kejahatan siber justru sering mengincar pengguna biasa yang cenderung lengah dan memiliki sistem keamanan yang lemah.
Akun e-mail, media sosial, dan layanan belanja online tetap menyimpan data yang bernilai tinggi di mata pelaku kejahatan digital. Anggapan bahwa “saya bukan siapa-siapa” justru menjadi titik lemah yang mudah dieksploitasi.
Menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun memang memberikan kemudahan dalam jangka pendek, namun risikonya jauh lebih besar dalam jangka panjang.
Demi melindungi diri dari ancaman siber, sangat disarankan untuk menggunakan kata sandi yang unik dan kuat untuk setiap akun, serta mengaktifkan fitur autentikasi dua langkah.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan password manager untuk mengelola seluruh kata sandi secara aman. Ingat, keamanan digital adalah tanggung jawab pribadi, dan langkah kecil seperti ini dapat mencegah kerugian besar di kemudian hari.
Demikian ulasan mengenai penggunaan password yang sama di semua akun, semoga bermanfaat.
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!