Bolehkan Mencukur Bulu Miss V? Ini Penjelasan Medisnya

Banyak perempuan sering bertanya-tanya sebenarnya aman atau tidak mencukur bulu Miss V? Sebagian memilih untuk mencukur karena alasan kebersihan, kenyamanan, atau estetika. Namun, ada juga yang khawatir tindakan ini bisa membahayakan kesehatan organ intim.
Pertanyaan ini wajar, mengingat area vagina sangat sensitif dan rentan terhadap infeksi maupun iritasi. Untuk menjawabnya, kita perlu meninjau dari sisi medis.
Sebelum memutuskan mencukur, penting untuk memahami mengapa bulu Miss V ada. Menurut Dr. Sherry A. Ross, seorang ob-gyn dan penulis buku She-ology, bulu pubis memiliki fungsi melindungi kulit di sekitar vulva dari gesekan dan mencegah masuknya kotoran serta bakteri.
“Bulu pubis adalah penghalang alami yang menjaga kulit di area genital agar tidak iritasi akibat gesekan dan mengurangi risiko kuman masuk ke dalam vagina,” kata dia dalam wawancaranya dengan Healthline.
Artinya, bulu tersebut tidak sekadar aksesoris tubuh, tetapi punya peran protektif.
Apakah Aman Mencukur Bulu Miss V?
Secara medis, mencukur bulu Miss V boleh dilakukan selama dilakukan dengan cara yang benar dan higienis. Dr. Ross menekankan bahwa keputusan untuk mencukur atau tidak sangat bersifat personal. Namun, ada konsekuensi yang perlu diperhatikan:
- Risiko iritasi kulit – Kulit di area vulva sangat tipis dan sensitif, sehingga mudah mengalami luka kecil akibat goresan pisau cukur.
- Infeksi folikel (folikulitis) – Jika tidak steril, rambut yang tumbuh kembali bisa menyebabkan bintik merah atau bisul kecil.
- Rasa gatal saat tumbuh kembali – Rambut baru yang kasar sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman.
Dengan kata lain, aman-aman saja mencukur bulu vagina, tetapi harus dilakukan dengan teknik yang tepat untuk menghindari masalah kesehatan.
Risiko Kesehatan Jika Tidak Berhati-Hati
Beberapa masalah yang bisa muncul akibat mencukur sembarangan antara lain:
- Luka kecil (micro cuts): Bisa jadi pintu masuk bakteri atau virus.
- Penyakit menular seksual (PMS): Menurut penelitian yang dipublikasikan di Sexually Transmitted Infections Journal, mencukur habis bulu pubis dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual karena kulit kehilangan lapisan pelindung alami.
- Ingrown hair (rambut tumbuh ke dalam): Rambut baru bisa tumbuh ke arah kulit, menyebabkan benjolan kecil yang nyeri.
“Menghilangkan bulu sepenuhnya dapat membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi, jadi penting untuk mempertimbangkan cara terbaik menjaga kesehatan area tersebut,” kata Ross.
Tips Mencukur Bulu Miss V dengan Aman
Jika memutuskan untuk mencukur, ikuti langkah berikut agar lebih aman:
- Gunakan pisau cukur baru dan bersih – Hindari pisau cukur tumpul karena meningkatkan risiko luka.
- Bersihkan area genital terlebih dahulu – Mandi air hangat bisa membuat rambut lebih lunak.
- Gunakan gel atau krim cukur tanpa parfum – Untuk meminimalkan iritasi.
- Cukur searah pertumbuhan rambut – Jangan melawan arah karena bisa menyebabkan rambut tumbuh ke dalam.
- Bilas dan keringkan dengan lembut – Gunakan handuk bersih, jangan digosok keras.
- Aplikasikan pelembap ringan – Pilih pelembap tanpa alkohol atau pewangi.
Alternatif Selain Mencukur
Jika merasa mencukur terlalu berisiko, ada beberapa alternatif lain:
- Memangkas (trimming): Menggunakan gunting kecil atau trimmer elektrik, lebih minim risiko iritasi.
- Waxing: Hasil lebih halus, tetapi bisa sangat menyakitkan dan harus dilakukan oleh tenaga profesional.
- Laser hair removal: Hasil permanen, tapi biayanya lebih tinggi dan perlu dilakukan di klinik terpercaya.