Hasil PSIM Vs Persib 1-1: Penalti Maung Gagal 2 Kali, Penyesalan Matricardi

Bek asal Argentina Patricio Matricardi menyelamatkan wajah juara bertahan Persib Bandung dari kekalahan saat menghadapi tim promosi PSIM Yogyakarta.
Hasil PSIM vs Persib berakhir dengan skor 1-1 pada Minggu (24/8/2025) di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Gol Patricio Matricardi pada menit 90+6 hanya cukup menyeimbangkan skor dan belum bisa mengantarkan Persib pada kemenangan.
Maung Bandung sebenarnya berpeluang besar menang di laga tersebut andai eksekusi penalti Marc Klok menit 90+17 tak digagalkan penjaga gawang Cahya Supriadi.
Persib total gagal mengekekusi dua penalti pada laga ini. Sebelumnya, Uilliam Barros juga tak bisa melakukan tugasnya jadi penendang penalti pada menit 71.
Sepakan sang penyerang asal Brasil tersebut melayang ke atas mistar gawang PSIM Yogyakarta.
Persib asuhan Bojan Hodak pun harus puas pulang ke Bandung dengan hanya mengemas satu poin. Menurut Matricardi timnya seharusnya bisa memaksimalkan peluang menang.
Persib juga diklaim Matricardi tampil lebih baik daripada PSIM pada laga pekan ketiga Super League tersebut.
“Saya rasa ini pertandingan yang sulit, tapi kalau menurut saya, kami bermain lebih baik dari mereka,” ucap Matricardi.
Penyesalan Gagal Eksekusi Penalti dengan Sempurna
Persib Bandung memaksa hasil imbang 1-1 melawan tuan rumah PSIM Yogyakarta, momen kombinasi Wiliam Marcilio dan Lucianho Guaycochea, melewati pertahanan lawan pada laga pekan ketiga Super League 2025-2026, Minggu (24/8/2025) di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Pemain bertahan dengan postur 190 cm ini menyesalkan timnya melewatkan kesempatan menang karena gagal mengeksekusi dua penalti.
Ini adalah sebuah kehilangan besar untuk tim juara bertahan Persib. Lantaran hasil ini, Maung Bandung harus puas sementara bertengger di papan tengah klasemen sementara, persisnya posisi tujuh.
Persib sudah kehilangan lima poin dari sepasang partai tandang sejauh ini. Sebelum ditahan PSIM, Maung Bandung tumbang 1-2 kala bertamu ke Persijap Jepara.
Anak asuh Bojan Hodak sekarang berjarak lima poin dari tim pemuncak klasemen Borneo FC Samarinda (9 poin).
“Kami menghasilkan peluang yang besar, kami gagal memanfaatkan dua penalti dan kami seharusnya tidak bisa kehilangan poin ini,” ujar Matricardi.
Kendati begitu ia melihat timnya memang memiliki DNA dan karakter yang bagus. Setelah tertinggal karena kemasukan gol penalti Ze Valente (64'), tim berjuang sampai akhir, menolak menyerah.
“Tapi kami memperlihatkan karakter yang bagus dan berjuang hingga akhir, itu bagus untuk tim, agar berbenah dan terus meningkat lagi,” tuturnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!