Pertemuan Haru Farel Prayoga dan Ibu Kandung Setelah 14 Tahun, Tolak Semua Pemberian, Hanya Ingin Dimaafkan
Pertemuan pertama Farel Prayoga dengan ibu kandungnya setelah 14 tahun menjadi kisah yang mengharukan dan penuh pesan mendalam.
Ibunda Farel, yang selama ini memilih hidup sederhana, datang dari Banyuwangi ke Jakarta hanya dengan satu tujuan, meminta maaf kepada putra yang pernah ditinggalkannya.
Manajer Farel, Rais, mengungkapkan bahwa sang ibu sama sekali tidak tertarik pada harta maupun bantuan finansial dari Farel.
"Ibunya kayak yang penting Farel sudah memaafkan, dia enggak mau mengganggu kehidupan Farel," kata Rais, dikutip dari YouTube Feni Rose Official, Selasa (26/8/2025).
Ia menambahkan, "Padahal Farel fine-fine aja."
Hidup Sederhana, Jauh dari Sorotan
Rais menjelaskan, ibunda Farel memilih untuk tetap menjadi sosok sederhana yang bekerja sebagai buruh cuci dan tidak ingin dikenal publik.
Bahkan, dalam video pertemuan mereka, wajah sang ibu sengaja tidak diperlihatkan demi menjaga privasi.
"Dia berharap, penderitaan dia alami selama ini menjadi penggugur dosa dia di masa lalu, itu omongannya," jelas Rais.
Momen Farel Prayoga bertemu ibu kandungnya dibagikan oleh sang manajer, Rais Simpson, di akun Instagram pribadinya.
Meski Farel ingin memanjakan ibunya dengan hadiah-hadiah, semua tawaran ditolak.
Sikap ini sempat membuat Farel bingung, tetapi Rais menuturkan bahwa kehadiran sang ibu tidak mudah diwujudkan.
Ia membujuk dengan penuh kesabaran, hingga akhirnya ibunda Farel luluh setelah mendengar satu kalimat yang menyentuh hati.
"Selama ini mbak enggak melakukan apa pun untuk Farel, aku minta bisa enggak sekali ini aja mbak melakukan untuk Farel? Untuk anakmu yang sudah kamu lahirkan," kata dia.
Kalimat itu membuat sang ibu akhirnya setuju berangkat ke Jakarta, meski sebelumnya kerap menolak dengan alasan sudah memiliki keluarga lain di Banyuwangi.
Rais terus meyakinkan, "Aku berkali-kali minta tolong, sehari ini, tolong mbak itu punya Farel".
14 Tahun Terpisah, Cerita yang Rumit
Sejak bayi, Farel dirawat oleh ibu sambungnya karena hubungan orang tuanya yang rumit.
Ia baru mengetahui kebenaran tentang ibu kandungnya pada usia 8 tahun, tetapi cerita-cerita yang ia dengar kala itu tidak selalu baik.
Berkat bantuan Rais, Farel akhirnya bisa menghubungi ibu kandungnya lewat telepon, hingga terwujudlah pertemuan yang dinanti.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
