3 Debutan Bikin Liga Champions 2025/26 Lebih Berwarna: Dari Kutub Utara, Dekat China, hingga Klub Eks Chelsea David Luiz

Liga Champions 2025/26 akan terasa berbeda. Tiga klub debutan resmi menembus fase grup dan langsung mencetak sejarah dengan membawa keunikan masing-masing: Kairat Almaty (Kazakhstan), Bodø/Glimt (Norwegia), dan Pafos FC (Siprus).
Kairat Almaty – Klub Terjauh, Lebih Dekat ke China

Kairat Almaty lolos ke Liga Champions
Kairat Almaty menorehkan sejarah dengan menyingkirkan Celtic lewat adu penalti dramatis. Lolosnya Kairat menjadikan mereka klub paling timur dalam sejarah Liga Champions, dengan markas di Almaty yang secara geografis lebih dekat ke perbatasan China daripada ke Eropa Barat.
Bagi klub-klub elite Eropa, bertandang ke Kazakhstan akan jadi perjalanan terjauh dalam sejarah kompetisi.
Bodo Glimt – Klub Paling Utara, Dekat Kutub Arktik
Norwegia juga patut berbangga. Bodø/Glimt sukses masuk fase grup untuk pertama kali, menjadikan mereka klub paling utara yang pernah bermain di Liga Champions. Berbasis di kota Bodø, yang berada di Lingkar Arktik, perjalanan ke markas Bodø/Glimt akan menghadirkan tantangan iklim ekstrem bagi lawan-lawannya.
Pafos FC – Debutan Siprus dengan Sentuhan Bintang
Dari Siprus, Pafos FC mencatatkan dongeng manis. Klub yang baru berdiri pada 2014 ini lolos ke fase grup untuk pertama kalinya. Sorotan makin besar karena mereka diperkuat mantan bintang Chelsea dan Arsenal, David Luiz, yang di usia 38 tahun kembali tampil di panggung Eropa dan jadi ikon bagi klub debutan ini.
Liga Champions Semakin Berwarna
Kehadiran tiga tim debutan ini membuat Liga Champions musim 2025/26 semakin berwarna. Dari Almaty yang dekat dengan China, Bodø yang bersentuhan dengan Kutub Utara, hingga Pafos dengan kisah dongeng dan bintang veteran, kompetisi paling bergengsi di Eropa ini kini benar-benar mencerminkan luasnya jangkauan sepak bola dunia.