Panduan Lengkap ke Musuem Bank Mandiri, Simak Sebelum Berkunjung

Jauh sebelum era digitalisasi, kegiatan perbankan pada zaman kolonial Belanda di Indonesia dilakukan secara manual.
Mulai dari penghitungan uang, pencatatan transaksi di dalam buku besar, penyimpanan surat berharga di dalam brankas, hingga pengiriman uang menggunakan peti.
Meskipun belum ada teknologi canggih seperti sekarang, keamanan di bank pada masa itu dijaga sangat ketat.
Hal ini tampak dari ruang penyimpanan barang berharga yang dibatasi pintu seberat enam ton, kunci yang dimodifikasi berlapis, serta sistem penyimpanan yang melibatkan nasabah agar menghindari terjadinya pemalsuan barang.
benda bersejarah pada era itu kini disimpan di dalam Museum Bank Mandiri, yang mana dahulu beroperasional sebagai bank kolonial Belanda.
Bila tertarik mempelajari sejarah perbankan era kolonial Belanda sampai saat ini, kamu bisa datang ke Museum Bank Mandiri. Simak panduan lengkapnya berikut ini:
Panduan lengkap ke Museum Bank Mandiri
Lokasi Museum Bank Mandiri
Ruang khusus kasir untuk nasabah Tionghoa pada era kolonial Belanda di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Museum Bank Mandiri berada di kawasan Kota Tua, tepatnya di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1, RT 3/RW 6, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.Jika datang dari arah Stasiun Jakarta Kota, lokasinya persis perhadapan langsung dengan pintu keluar stasiun.
Jam buka Museum Bank Mandiri
Museum Bank Mandiri buka setiap hari kecuali hari Senin dan Libur Nasional. Loket tiket dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB, sementara untuk waktu kunjungan sampai pukul 15.30 WIB.
Harga tiket Musuem Bank Mandiri
Harga tiket masuk Museum Bank Mandiri dibanderol mulai Rp 3.000 untuk pelajar, mulai dari Rp 5.000 untuk umum, dan mulai dari Rp 15.000 untuk wisatawan asing.
Tiket masuk museum bisa dibeli langsung di loket tiket dengan pembayaran non-tunai menggunakan QRIS.
Cara berkunjung ke Musuem Bank Mandiri
Pengunjung wajib menitipkan tas sebelum masuk ke dalam Museum Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Sampai di Museum Bank Mandiri, pengunjung nantinya akan diarahkan untuk membeli tiket yang ada di loket tiket.Setelah membayar tiket, pengunjung akan diberi gelang penanda sebagai pengunjung. Kemudian, lanjut diarahkan ke ruang penitipan barang yang berada di seberang loket.
Pengunjung wajib menitipkan barang, khususnya yang membawa tas seperti ransel. Setiap pengunjung juga akan diberi kalung penanda sesuai nomor urutan penitipan.
Setelah itu, pengunjung bisa langsung masuk dan berkeliling di area museum. Tersedia pula penanda dan deskripsi lengkap di setiap koleksi untuk memudahkan pengunjung dalam memahami makna koleksi yang dipajang.
Berdasarkan informasi yang Kompas.com peroleh dari petugas saat berkunjung ke lokasi pada Rabu (27/8/2025), pemandu hanya tersedia untuk pengunjung yang datang dalam bentuk rombongan.
Cara ke Museum Bank Mandiri naik KRL
Stasiun Jakarta Kota, stasiun terdekat dari Museum Fatahillah
Stasiun KRL terdekat dari Museum Bank Mandiri yaitu Stasiun Jakarta Kota, lokasinya persis berada berhadapan dengan Museum Bank Mandiri.- Dari Stasiun Jakarta Kota keluar melalui pintu keluar lalu ke arah kiri. Dari sana sudah terlihat bangunan Museum Bank Mandiri.
- Bagi yang datang dari Bekasi harus transit di Stasiun Manggarai lalu naik tujuan Jakarta Kota. Bagi yang datang dari Bogor dan Depok bisa langsung naik kereta tujuan akhir Jakarta Kota.
- Bagi yang datang dari Tangerang maka harus transit di Stasiun Duri lalu naik kereta tujuan Stasiun Manggarai. Dari Stasiun Manggarai naik kereta tujuan Jakarta Kota.
- Bagi yang datang dari Serpong maka harus transit di Stasiun Tanah Abang lalu naik kereta tujuan Stasiun Manggarai. Dari Stasiun Manggarai naik kereta tujuan Jakarta Kota.
Cara ke Museum Bank Mandiri naik MRT
Suasana Stasiun MRT Bundaran HI di Jakarta Pusat, Minggu (31/12/2023) malam.
Stasiun MRT terdekat dari Museum Bank Mandiri yaitu Stasiun MRT Bundaran HI. Kamu bisa naik MRT dari stasiun terdekat, lalu ambil tujuan Bundaran HI dan berhenti di stasiun akhir.
Stasiun MRT Bundaran HI terintegrasi dengan Halte Bundaran HI, kamu bisa lanjutkan perjalanan naik bus dari Halte Bundaran HI tujuan Kota. Dari Halte Kota, jalan kaki sekitar lima menit menuju Museum Bank Mandiri.
Cara ke Museum Bank Mandiri naik Transjakarta
Halte Kota, halte terdekat dari Museum Bank Mandiri.
Halte busway terdekat dari Museum Bank Mandiri yaitu Halte Kota. Halte ini dilewati oleh bus koridor 1 (Blok M-Kota), koridor 1A (PIK–Balai Kota) dan koridor 12B (Pluit-Senen).- Dari Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat bisa langsung naik Transjakarta koridor 1 atau 12B.
- Dari Jakarta Utara bisa langsung naik Transjakarta koridor 1A atau 12B.
- Dari Jakarta Timur naik koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) lalu turun di halte Semanggi. Dari sana pindah jalan menyeberang ke halte busway Bendungan Hilir. Lalu lanjut naik bus TransJakarta koridor 1 arah Kota.
Spot Menarik di Museum Bank Mandiri
1. Loket berbahasa Belanda
Potret Museum Bank Mandiri di kawasan Kota Tua Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Bagian pertama dari Museum Mandiri yang menarik perhatian adalah loket berbahasa Belanda. Tepatnya, petunjuk untuk mengarahkan letak dan nama komoditas yang disimpan.Bagian kiri papan bertuliskan jenis komoditas yang disimpan di museum saat digunakan aktif sebagai perusahaan dagang Belanda.
"Komoditas-komoditas dari hasil tanam paksa juga disimpan di sini. Ada gula, kopi, pala, cengkih, dan berbagai rempah-rempah," kata Rizky Nooreza Rahman, pemandu dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dalam tur pengenalan wisata Jakarta Barat, Sabtu (5/10/2024).
2. Kassier China
Kassier China pada masa kolonial Belanda, di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Kasir untuk orang Eropa dan orang China terpisah, meski lokasinya sejajar dari arah pintu masuk museum."Sesuai namanya, kasir ini diperuntukan untuk orang-orang Tionghoa. Memang di zaman Batavia, orang Tionghoa berperan penting dalam berniaga sehingga mendapatkan tempat khusus di bank dagang Belanda ini," ungkap Dewi Silfia Rangkuti, pemandu tur lainnya.
Setidaknya, ada tiga kasir yang berjaga di bagian Kassier China tersebut untuk bergantian melayani nasabah.
Pada masa itu, orang Tionghoa banyak memiliki usaha toko kelontong, pedagang keliling, dan usaha sektor perkebunan.
3. Kaca patri berbagai arti
Kaca patri di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Naik ke lantai dua, kaca patri termasuk bagian paling menarik dari keseluruhan museum. Bukan sekadar interior, ada arti di balik tiap kaca patri tersebut.Kaca patri di Museum Mandiri terbagi menjadi dua, di bagian atas dan bawah.
"Di bagian bawah ini, (kaca patri) mencerminkan empat musim dan kondisi di Batavia itu sendiri," kata Rizky.
Sementara itu, bagian teratas kaca patri menggambarkan musim semi dengan gambar pasangan muda-mudi berpelukan.
Alasannya, banyak orang Belanda yang melangsungkan pernikahan selama musim semi.
Ada juga kaca patri yang menggambarkan musim panas. Selama musim ini, penduduk Belanda biasanya memanen gandum yang bisa diolah, seperti dikutip laman Indonesia Virtual Tour Museum Mandiri.
4. Buku kas dan kalkulator analog
Buku besar berisi catatan transaksi pada perbankan era kolonial Belanda, di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Kembali ke lantai dasar, terdapat area Banking Hall yang menyimpan alat-alat perbankan zaman kolonial Belanda. Buku kas besar misalnya, diletakkan di area tengah yang menunjukkan tanggal, uraian transaksi, dan saldo.Transaksi keuangan yang terjadi selama 1892, termasuk perkebunan dan komoditas. Perubahan debet dan kredit nantinya dilaporkan pada akhir bulan.
Laporan keuangan dari agen-agen bank dagang Belanda di Cirebon, Semarang, sampai Cirebon juga dicatat dalam buku kas besar ini.
Adapun kalkulator analog seberat 9,8 kilogram dijadikan alat penghitungan, sekaligus mengeluarkan struk sebagai bukti transaksi.
5. Brankas
Pintu kluis dengan berat mencapai 6 ton di Museum Bank Mandiri, Jakarta Barat, Rabu (27/8/2025).
Turun ke ruang bawah tanah, pintu brandkast (brankas) besar berwarna hijau menjadi obyek menarik di area ini."Ini namanya ruang kluis. Berat (pintu brankas) ini 5,5 ton dengan diameter 90 sentimeter," ujar Silfia.
Ruang penyimpanan uang dan barang berharga ini juga sudah ada sejak zaman NHM. Cara membukanya tidak mudah. Ada kode putar dengan jumlah tertentu yang harus diikuti untuk membuka pintu brankas yang berat tersebut.
6. Safe deposit box
Safe Deposit Box, tempat penyimpanan barang berharga nasabah para era kolonial Belanda, di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Safe deposit box berupa loker-loker kecil dan sedang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang nasabah."Nasabah akan didampingi petugas. Setelah boksnya dibuka oleh petugas, nasabah bisa mengecek barangnya langsung di sini atau di ruang yang tersedia," ujar Silfia.
Semakin besar ukuran deposit boks yang disewa oleh nasabah, semakin mahal biaya sewanya.
7. Koleksi uang dan mas batangan
Ruang penyimpanan emas di Kluis, Museum Bank Mandiri, Jakarta Barat, Rabu (27/8/2025).
Berjalan lurus dari area safe deposit box, pengunjung bisa menemukan surat berharga, cek, sampai emas batangan.Area lembaran uang tunai dari zaman ke zaman juga berada di lokasi ini. Kamu bisa melihatnya satu per satu.
8. Ruang IT Bank Mandiri
Terakhir, kamu bisa melihat perkembangan Bank Mandiri dari tahun ke tahun di ruang IT yang terletak sebelum area brankas.
Ruangan ini menyimpan koleksi ATM Mandiri berukuran besar dari tahun ke tahun, lengkap dengan penjelasannya.
Begitu juga dengan perkembangan digital Bank Mandiri yang dilakukan sejak sebelum 2000 hingga 2024.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!