Curhat Amorim Usai Raih Hasil Buruk: Saya Benci Pemain Man United

Manchester United, pelatih manchester united, Ruben Amorim, liga inggris 2025-2026, Premier League 2025-2026, Curhat Amorim Usai Raih Hasil Buruk: Saya Benci Pemain Man United

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim mengungkapkan kekecewaanya usai kekalahan memalukan atas Grimsby Town di ajang Piala Liga 2025-2026.

Kekalahan itu membuat emosi Ruben Amorim memuncak dan berpikiran ngin berhenti sebagai pelatih Manchester United.

Mengutip dari BBC Sport, Sabtu (30/8/2025), Ruben Amorim mengutarakan isi hatinya dalam wawancara setelah kekalahan dari tim League Two di Piala EFL pada Rabu (27/8/2025).

Pelatih asal Portugal itu mengatakan timnya benar-benar kehilangan arah dan menilai perlu ada perubahan. 

Adapun sosok Amorim memang tengah menjadi sorotan usai hasil buruk Man United sejak akhir musim lalu hingg awal musim 2025-2026.

Dari tiga pertandingan awal musim ini, The Red Devils meraih dua kekalahan kontra Arsenal (0-1) dan Grimsby (pen 12-11) dan sekali imbang lawan Fulham (1-1).

Amorim Benci Pemain Man United

Amorim mengungkapkan kekecewaanya setelah mendapat hasil buruk bersama Man United. 

Jelang pertandingan melawan Burnley di pekan ketiga Liga Inggris 2025-2026, ia bahkan mengaku benci dengan para pemainnya usai mengalami kekalahan.

"Sejujurnya, setiap kali kami mengalami kekalahan seperti itu di masa depan, saya akan seperti itu. Saya akan mengatakan terkadang saya membenci pemain saya dan terkadang saya mencintai pemain saya."

"Terkadang saya ingin berhenti, terkadang saya ingin berada di sini selama 20 tahun.

"Saya perlu memperbaiki itu, itu akan sulit tetapi sekarang saya fokus pada pertandingan berikutnya," ucap Ruben Amorim.

Amorim menambahkan, kekalahan adu penalti di Blundell Park membuat tim dan para pemain saling berdebat dan berbicara dengan sangat keras.

Ia juga mengatakan ia perlu berbicara dengan petinggi klub minggu depan dan memikirkan untuk keluar.

Spekulasi Mundur dari Man United

Amorim mengakui pernyataan tajam seperti itu pasti akan mengundang perdebatan tentang masa depannya dan menimbulkan ketidakpastian.

Namun, ia siap menerima konsekuensinya karena ia tidak bisa menahan emosi dan isi hatinya.

"Saya tahu banyak orang berpengalaman yang berbicara tentang bagaimana saya seharusnya bersikap di hadapan media, agar lebih konsisten, agar lebih tenang.

"Saya mengerti itu. Tapi saya tidak akan seperti itu. Ini cara saya dalam melakukan sesuatu." Itulah mengapa saya memiliki semangat ini. Saat itu saya benar-benar kesal dan kecewa, dan saya akan menjadi diri saya sendiri. Jadi, persiapkan dirimu.

"Saya manajernya dan saya rasa itu tidak akan berubah."

United tidak berniat memecat Amorim, tetapi ketika ditanya dalam konferensi pers hari Jumat nanti apakah ia pasti akan kembali bertugas pada hari Senin, ia mengatakan tidak bisa memberikan jaminan apa pun.

"Itu ide saya, tetapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi," akunya.

"Saya tidak akan menjanjikan apa pun tentang masa depan. Namun, saya manajer Manchester United dan saya rasa itu tidak akan berubah," jelasnya.

Meski dirundung kekecewaan dan frustrasi, Amorim mengatakan ia hampir tidak membutuhkan waktu lama untuk menenangkan diri.

"Saya tidak butuh siapa pun," tambahnya. "Saya hanya butuh 10 menit untuk menyendiri."

Ketika diminta untuk mengklarifikasi komentarnya tentang 'berhenti' sebelumnya, pemain asal Portugal itu menjelaskan bagaimana perasaannya ketika sedang emosional.

"Rasanya seperti, 'Saya ingin berhenti, saya tidak mencintai pemain saya, terkadang saya membenci anak-anak saya'. Saya akan terus seperti itu. Hal itu tidak akan berubah."

"Terkadang itu hal yang baik, terkadang itu hal yang lucu," tandasnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!