Marcus Rashford Kritik Man United: Tak Punya Arah Jelas

Penyerang baru Barcelona, Marcus Rashford, mengungkapkan kritik tajam terhadap kebijakan Manchester United dalam beberapa tahun terakhir.
Marcus Rashford resmi bergabung dengan Barcelona pada 23 Juli 2025 dengan status pinjaman dari Manchester United.
Dalam wawancara perdananya sebagai pemain Barcelona, dia memilih untuk tidak membahas keburukan klub lamanya dan mengekspresikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan oleh Manchester United.
"Manchester United sedang mengalami masa perubahan," jelas Rashford dalam pernyataannya yang dikutip dari Mundo Deportivo.
"Mereka telah mengalami hal itu sejak lama, namun United tetap menjadi bagian penting dalam karier dan hidup saya."
Namun, dalam acara podcast "The Rest is Football" bersama Gary Lineker dan Micah Richards, Rashford menyoroti kurangnya rencana jangka panjang yang konsisten dari manajemen klub.
Rashford menilai bahwa kubu Old Trafford itu tidak memiliki arah jelas sejak era Sir Alex Ferguson berakhir pada 2013.
Man United menjalani musim terburuk mereka di kasta tertinggi sejak terdegradasi pada musim 1973-74, ketika finis di peringkat ke-15 musim lalu.
Tak Ada Stabilitas dan Kontinuitas
Ruben Amorim, yang menepikan Rashford sebelum dipinjamkan ke Aston Villa dan Barcelona, adalah manajer permanen keenam United sejak Ferguson mengundurkan diri pada 2013, terakhir kali klub tersebut memenangkan gelar.
Rashford merupakan lulusan akademi United saat Ferguson masih melatih.
"Orang-orang berkata bahwa Man United sedang dalam transisi, tetapi untuk berada dalam situasi tersebut, sebuah tim harus memulai transisi," ujarnya.
"Transisi yang sebenarnya belum dimulai di sana, karena untuk itu diperlukan rencana dan konsistensi."
Dia juga mencatat bahwa seringnya pergantian pelatih di Man United menjadi salah satu alasan untuk ketidakstabilan tersebut.
Tak ada pelatih Manchester United setelah Sir Alex Ferguson yang mampu bertahan lebih dari tiga tahun.
Marcus Rashford kemudian membandingkan situasi Man United dengan Liverpool yang sukses di bawah asuhan Juergen Klopp.
Dia mengakui bahwa Liverpool mampu meraih kesuksesan karena mereka memberi waktu kepada Klopp untuk menyempurnakan skuadnya meskipun sempat mengalami kegagalan di awal.
"Ketika Liverpool melalui masa sulit, mereka memiliki Juergen Klopp dan mempertahankannya," ungkap Rashford.
"Walaupun tidak memenangkan apa pun di awal, orang-orang hanya mengingat kesuksesannya di tahun-tahun terakhir."
Selama satu dekade kariernya di Manchester United, Rashford telah mencetak 138 gol dalam 426 penampilan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!