Venezia Minim Gol, Jay Idzes Diminta Jadi Striker

Kesulitan Venezia dalam mencetak gol masih menjadi masalah utama yang menghambat usaha Jay Idzes dkk untuk keluar dari zona merah di klasemen Liga Italia.
Kekalahan terbaru Venezia FC dari Bologna pada lanjutan laga Liga Italia pada Sabtu (29/3) menambah beban berat bagi Jay Idzes dan timnya untuk terlepas dari ancaman degradasi.
Venezia FC kalah 0-1 di Stadion Pier Luigi Penzo kontra tim yang musim lalu finish di peringkat keempat tersebut pada Sabtu (29/3/2025).
Gol tunggal Bologna dicetak oleh Riccardo Orsolini. Kegagalan mencetak gol dan meraih kemenangan meski tampil bagus menjadi rutinitas yang dialami oleh anak asuh Eusebio Di Francesco musim ini.
Sudah berulang kali Venezia pulang tanpa poin meskipun mampu bersaing, bahkan unggul dalam permainan melawan lawan.
Dari lima pertandingan terakhir di Serie A, Jay Idzes dan timnya berhasil menahan tim kuat seperti Lazio (0-0) dan Atalanta (0-0), seri melawan Como (1-1), serta mengimbangi calon juara Napoli (0-0), sebelum akhirnya kalah tipis dari Bologna (0-1).
Jumlah kebobolan hanya dua gol dalam lima pertandingan terakhir menunjukkan bahwa kemampuan skuad Venezia sebenarnya lebih baik dari posisi mereka saat ini.
Namun, penampilan solid harus diimbangi dengan penyelesaian akhir baik, yang menjadi fokus utama I Lagunari untuk memperbaiki diri agar bisa keluar dari zona degradasi yang semakin mengkhawatirkan.
Venezia hanya mencetak 23 gol dari 30 pertandingan Serie A musim ini, terendah kedua setelah Lecce (21).
"Ini adalah sebuah momen sulit," ujar Jay Idzes, mengakui masalah di timnya, seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.
"Kami bermain bagus di banyak momen, mungkin tidak selalu, tapi akhir-akhir ini demikian."
"Kami sudah memainkan satu partai bagus, tetapi selalu gagal mencetak gol."
"Saya telah mengatakan kepada para pemain untuk tetap tenang, partai berikutnya sangat penting," tambah kapten timnas Indonesia itu.
Karena kesulitan mencetak gol, Idzes harus aktif membantu serangan, terlihat jelas dalam dua pertandingan terakhir di mana dia berfungsi sebagai striker dadakan saat melawan Como dan Bologna pada menit-menit akhir.
Pada duel melawan Bologna, Idzes hampir membuka skor di babak pertama namun tandukannya melenceng tipis di samping gawang.
"Pelatih mengatakan saya harus bermain lebih ke depan, seperti saat melawan Como," ujarnya.
"Di menit-menit terakhir kami mendapatkan penalti (vs Como)."
Kapten Timnas Indonesia dan Venezia FC Jay Idzes berduel bersama Romelu Lukaku (Lazio) pada laga Seri A Italia antara Venezia dan Napoli di Stadion Pier Luigi Penzo, pada tanggal 23 Maret 2025 di Venesia. (Foto oleh ANDREA PATTARO / AFP)
"Hari ini tidak berjalan seperti yang saya inginkan," tambah mantan pemain Go Ahead Eagles itu.
Masalah ketidakmampuan mencetak gol harus segera diselesaikan jika Venezia ingin mengakhiri krisis kemenangan yang sudah berlangsung selama tiga bulan.
Terakhir kali tim asuhan Di Francesco meraih kemenangan adalah saat menaklukkan Cagliari pada 22 Desember tahun lalu.
Dengan selisih 5 poin dari zona aman terdekat, Parma, target kemenangan dalam tiga pertandingan berikutnya menjadi sangat krusial.
Venezia memiliki peluang untuk memenuhi target tersebut karena akan bertanding melawan sesama tim yang berjuang untuk menghindari degradasi, yakni Lecce (6/4/2025), Monza (12/4/2025), dan Empoli (20/4/2025).
"Kami tahu bahwa ini adalah pertandingan-pertandingan yang penting, sangat penting bagi musim ini," tambah Idzes.
"Saya sangat percaya dengan tim ini. Menurut saya, kami bermain dengan baik."
"Kami bertahan dengan baik di lini belakang dan dengan kontribusi dari para penyerang, yang kami butuhkan hanyalah gol," kata kolektor 11 caps timnas Indonesia itu.